KABAR BESUKI - Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di AS, terhitung satu dari empat kematian secara nasional.
Namun, menurut American Heart Association (AHA), Anda dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kejadian yang merugikan dengan mengetahui tanda bahaya mana yang menandakan risiko tinggi, dan dengan membuat perubahan kesehatan dan gaya hidup yang sesuai.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal AHA Circulation, para peneliti mengidentifikasi dua prediktor utama risiko penyakit jantung yang dapat ditentukan dengan sedikit lebih dari tes darah.
Baca Juga: Brasil Mencapai 500.000 Kematian Akibat COVID-19, Menurut Para Ahli Kasusnya Lebih Tinggi dari India
Dilansir Kabar Besuki melalui laman Best Life Online, berikut tanda jika Anda memiliki faktor risiko serangan jantung dan apa yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko Anda.
- Kolesterol tinggi dan gula darah tinggi menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung
Menurut studi Circulation, ada dua faktor signifikan terkait darah yang memengaruhi kemungkinan Anda terkena serangan jantung. Memiliki kadar kolesterol tinggi atau gula darah tinggi masing-masing ditemukan meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung sebesar 42 persen.
AHA merekomendasikan bahwa setelah usia 20 tahun, dokter Anda harus menyaring Anda untuk kolesterol tinggi setiap empat hingga enam tahun karena risiko Anda dinyatakan rendah. Setelah usia 40 tahun, Anda mungkin memerlukan evaluasi yang lebih sering. Dokter Anda mungkin juga memesan tes gula darah jika mereka memiliki alasan untuk mencurigai diabetes atau pra-diabetes.
- Faktor gaya hidup juga berperan
Selain kolesterol tinggi dan gula darah tinggi, tiga faktor gaya hidup juga masuk dalam daftar. Mempertahankan berat badan yang sehat, tidak merokok, dan menjalani gaya hidup aktif semuanya ditemukan untuk meminimalkan risiko serangan jantung, sementara tidak adanya ini dikaitkan dengan peningkatan risiko 42 persen.