Pengenalan dan Cara Pencegahan Stunting yang Mengakibatkan Gangguan Pertumbuhan pada Anak

- 30 Juni 2021, 09:05 WIB
Pengenalan dan Cara Pencegahan Stunting yang Mengakibatkan Gangguan Pertumbuhan pada Anak
Pengenalan dan Cara Pencegahan Stunting yang Mengakibatkan Gangguan Pertumbuhan pada Anak /Ba phi/pexels

KABAR BESUKI - Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.

Hal ini menyebabkan adanya gangguan di masa yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.

Anak Stunting mempunyai Intelligence Quotient (IQ) lebih rendah dibandingkan rata-rata IQ anak normal.

Baca Juga: Cara Penanganan Pertama untuk Anak yang Terjangkit Virus Corona dan Cara Penerapan Pencegahan

Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 menunjukkan prevalensi Balita Stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 29,6 persen di atas batasan yang ditetapkan WHO (20 persen).

Tahun 2015 Indonesia tertinggi ke-2 dibawah Laos untuk jumlah anak Stunting .

Indonesia merupakan negara nomor empat dengan angka Stunting tertinggi di dunia. Lebih kurang sebanyak 9 juta atau 37 persen balita Indonesia mengalami Stunting (kerdil).

Baca Juga: Anak-anak yang Sering Bantu Beberes Rumah Ternyata Dianggap Bisa Lebih Sukses Saat Dewasa

Faktor lingkungan yang berperan dalam menyebabkan perawakan pendek antara lain status gizi ibu, tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi di awal kehidupan seorang anak.

Selain faktor lingkungan, juga dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal. Akan tetapi, sebagian besar perawakan pendek disebabkan oleh malnutrisi.

1000 hari pertama kehidupan merupakan periode kritis terjadinya Stunting

Dilansir Kabar Besuki dari awalbros, dampak Stunting umumnya terjadi disebabkan kurangnya asupan nutrisi pada 1.000 hari pertama anak.

Baca Juga: 5 Penyebab Anak Cengeng dan Cara Mengatasinya, Salah Satunya Karena Pola Asuh Orang Tua

Hitungan 1.000 hari di sini dimulai sejak janin sampai anak berusia 2 tahun.

Permasalahan Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru akan terlihat ketika anak sudah menginjak usia dua tahun.

Awal kehamilan sampai anak berusia dua tahun (periode 1000 Hari Pertama Kehidupan) merupakan periode kritis terjadinya gangguan pertumbuhan, termasuk perawakan pendek.

Baca Juga: Anak Dekat dengan Ayahnya Ternyata Dianggap Memiliki IQ yang Lebih Tinggi, Ini Alasannya

Gejala Stunting pada anak diantaranya :

  1. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
  2. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya
  3. Berat badan rendah untuk anak seusianya
  4. Pertumbuhan tulang tertunda

Antisipasi Stunting pada anak dengan cara :

  • Melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur.
  • Menghindari asap rokok dan memenuhi nutrisi yang baik selama masa kehamilan antara lain dengan menu sehat seimbang, asupan zat besi, asam folat, yodium yang cukup.

Baca Juga: Studi Mengungkap Anak Kembar Identik Ternyata Lebih Panjang Umur

Kunjungan secara teratur ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan lainnya sangat diperlukan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak:

  • setiap bulan ketika anak anda berusia 0 sampai 12 bulan
  • setiap 3 bulan ketika anak anda berusia 1 sampai 3 tahun
  • setiap 6 bulan ketika anak anda berusia 3 sampai 6 tahun
  • setiap tahun ketika anak anda berusia 6 sampai 18 tahun

Jangan lupa mengikuti program imunisasi terutama imunisasi dasar serta wajib memberikan ASI eksklusif sampai anak anda berusia 6 bulan dan pemberian MPASI yang memadai.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: awalbros.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x