Dalam penelitian tersebut mengungkap bahwa anak-anak mulai mengalami perubahan dalam kesehatan mental setelah satu hingga dua hari terpapar udara yang tercemar.
Brokamp mengatakan bahwa lingkungan sangat berkontribusi terhadap peningkatan risiko gangguan kejiwaan pada anak.
Penelitian tersebut juga mengungkap bahwa anak-anak yang terpapar oleh polusi udara memiliki konsentrasi myo-inositol yang tinggi di otak mereka. Hal ini adalah sebuah penanda dari respon neuroinflamasi terhadap polusi udara.
Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa polusi udara terkait lalu lintas mulai mempengaruhi kesehatan mental anak-anak sejak dini hingga berlanjut pada masa kanak-kanak.
Baca Juga: Cara Mengatasi Telinga Bau Pada Bayi, Simak Juga Penyebabnya
Para peneliti mengatakan bahwa para partisipan masih melaporkan gejala depresi dan kecemasan ketika mereka mencapai usia 12 tahun. Studi ini bahkan menunjukkan efek polusi udara dapat berlanjut hingga dewasa.***