Jamur Ekor Naruto Tanaman yang Sangat Beracun Bisa Akibatkan Penyusutan Otak

- 23 Juli 2021, 18:44 WIB
Jamur ekor naruto.
Jamur ekor naruto. /@infokaltenh//Instagram/
KABAR BESUKI - Jamur merupakan tumbuhan yang biasa tumbuh di area yang lembab, jenis-jenisnya sangat beragam.
 
Ada yang boleh dikonsumsi oleh manusia dan ada juga yang beracun. Jamur juga ada yang langka salah satunya jamur yang mendapat julukan jamur karang api.
 
Seperti dilansir Kabar Besuki dari instagram @yoifakta, setelah hampir 100 tahun, jamur Podostroma cornu-damae kembali ditemukan di Indonesia

Podostroma cornu-damae merupakan kelompok jamur langka yang telah banyak dilaporkan distribusinya dari Jepang, Korea, Java (banyak peneliti asing mengenal Jawa-nya bukan Indonesia-nya), Taiwan, dan Cina. 
 
Jamur ini dinamai dengan sebutan jamur karang api , jamur merah tanduk rusa, bahkan beberapa remaja menyebutkan sebagai jamur ekor sembilan yang menyerupai sosok kurama dalam tokoh fiktif naruto.

Podostroma cornu-damae di Indonesia pertama kali dilaporkan oleh peneliti luar bernama Boedijn pada tahun 1934 di Buitenzorg (Bogor), Jawa Barat. 
 
Sejak saat itu, tidak ditemukan adanya informasi kembali mengenai jamur tersebut di Indonesia. 
 
Pada awal tahun 2020, beberapa masyarakat adat yang tergabung dalam komunitas pemburu jamur Indonesia membagikan informasi mengenai keberadaan jamur tersebut dari Hutan Tamiang Layang (Kalimantan Tengah) dan Sukabumi (Jawa Barat), yang dituliskan dalam sebuah laporan oleh peneliti mikologi di Indonesia.
 
Jamur koral api dilaporakan memiliki delapan racun yang sangat mematikan. Jamur yang dilengkapi oleh senyawa beracun yang dapat diserap langsung oleh tubuh melalui kulit. 
 
Hanya dengan menyentuhnya saja kulit akan memerah dan membengkak. Parahnya, jamur tersebut dikatakan dapat mengecilkan otak seseorang dan menyebabkan banyak kegagalan organ kalau tidak segara diobati.
 
Serangkaian gejala yang mengerikan kalau sampai jamur tesebut tertelan atau dikonsumsi. 
 
Awalnya korban akan sakit perut, muntah, diare, demam, dan mati rasa. Serta diikuti berjam-jam atau berhari-hari dengan terkelupasnya kulit pada wajah, tangan, dan kaki. 
 
Parahnya, korban akan mengalami penyusutan otak yang menyebabkan perubahan persepsi, kesulitan gerak, dan gangguan bicara.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Instagram @yoifakta


Tags

Terkini

x