Network
KABAR BESUKI - Pandemi virus Corona atau Covid-19 masih belum berakhir saat ini. Bahkan muncul virus varian baru yakni varian Delta.
Varian Delta atau B.1.617.2 adalah sub keturunan dari virus B.1.617. Varian ini pertama kali terdeteksi di India awal tahun ini. Studi menunjukkan bahwa mutan virus ini empat kali lebih menular varian sebelumnya.
Vaksinasi tetap merupakan cara terbaik untuk melindungi diri Anda dari virus dan varian baru apa pun, tetapi laporan luas tentang kasus terobosan sebagian besar di antaranya ringan adalah pengingat yang baik bahwa bidikan tidak 100 persen efektif.
Baca Juga: 5 Cara Membedakan Gejala Covid-19 dengan Flu Biasa, Jangan Sampai Keliru!
Sekarang, penelitian baru telah memperkuat bahwa vaksinasi saja mungkin tidak cukup untuk melindungi Anda dari Delta dan varian lainnya.
Sebuah studi yang diterbitkan 30 Juli di Scientific Reports menggunakan model matematika untuk memprediksi kemungkinan penyebaran dan perubahan virus Corona lebih lanjut.
Para peneliti menemukan bahwa meskipun tingkat vaksinasi yang cepat mengurangi kemungkinan virus berubah dan berkembang, itu mungkin tidak cukup jika pembatasan lain telah dicabut.
Faktanya, para peneliti mengatakan peningkatan vaksinasi bersamaan dengan pencabutan tindakan pencegahan Covid-19 sebenarnya dapat menghasilkan lebih banyak varian yang resistan terhadap vaksin.
Baca Juga: 7 Sifat Virgo Paling Buruk, Waspada Zodiak Ini Suka Pilih-pilih
"Ketika relaksasi intervensi non-farmasi terjadi pada saat sebagian besar individu dari populasi telah divaksinasi, kemungkinan munculnya strain resisten sangat meningkat," penulis penelitian menjelaskan, sebagaimana dikutip dari laman Best Life.
Menurut penelitian tersebut, intervensi non-farmasi, seperti masker dan jarak sosial, harus tetap dilakukan bagi orang-orang termasuk mereka yang sudah divaksinasi agar tetap terlindungi dari varian Delta dan varian lain yang muncul sepanjang periode vaksinasi.***
