Dilansir Kabar Besuki dari Instagram @storiesfact.id, sebuah kota di Norwegia bernama Rjukan menjadi kota yang tidak mendapatkan sinar matahari selama sekitar enam bulan setiap tahunnya.
Kota dengan penduduk sekitar 3.386 orang ini tidak pernah mendapatkan sinar matahari langsung sejak bulan September hingga Maret.
Hal itu dikarenakan geografis kota yang dikelilingi pegunungan. Deretan pegunungan menghalangi sinar matahari untuk masuk ke Kota Rjukan dan membuat kota tersebut menjadi gelap setiap hari selama tujuh bulan lamanya.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Sehari-hari Ini Ternyata Bisa Bikin Mandul, Nomor 3 Paling Sering Dilakukan
Meskipun demikian, penduduk setempat tidak kehabisan akal. Mereka pun menciptakan 'matahari' untuk kotanya sendiri.
Ide ini berawal dari Sam Eyde, salah satu pendiri Kota Rjukan. Di tahun 1913 Sam Eyde berencana untuk membuat cermin raksasa di atas gunung setelah sedih melihat warganya tidak bisa merasakan sinar matahari.
Namun, ide Sam Eyde tidak dapat terealisasikan karena faktor biaya dan teknologi yang juga belum canggih.
Akibatnya, para penduduk pun harus rela naik gondola ke atas lereng gunung jika hendak mendapatkan cahaya matahari.
Baca Juga: Sebagian Orang Korea Ternyata Merasa Lebih Betah Tinggal di Indonesia, Begini Alasannya
Di tahun 2013, salah seorang warga yang bekerja di pembangkit hidroelektrik, Martin Andersen, melanjutkan ide Sam Eyde tersebut.
Cermin tersebut menggunakan metode heliostat atau untuk memanfaatkan sinar matahari sebagai penerangan.
Cermin bertenaga surya ini pun membuatnya bisa bergerak mengikuti arah matahari untuk memantulkan sinar matahari ke sudut-sudut kota.
Walaupun sudah mendapat pantulan cahaya matahari, tetap saja suasana kotanya sedikit gelap seperti malam.***