Ilmuwan Temukan Bayi Matahari Berusia 600 Juta Tahun, yang Dinamai Kappa 1 Ceti

- 9 September 2021, 19:10 WIB
Ilmuwan Temukan Bayi Matahari Berusia 600 Juta Tahun, yang Dinamai Kappa-1 Ceti
Ilmuwan Temukan Bayi Matahari Berusia 600 Juta Tahun, yang Dinamai Kappa-1 Ceti /NASA

KABAR BESUKI - Matahari merupakan pusat tata surya kita, matahari menjadi pusat kehidupan manusia di bumi ini. Mulai dari menjemur hingga membuat garam membutuhkan energi Matahari.

Para ilmuwan NASA menemukan bintang mirip Matahari namun memiliki umur yang jauh lebih muda, sekitar 600 juta tahun, dibandingkan Matahari 4,6 miliar tahun. Disebut kappa-1 Ceti, bintang ini sebenarnya telah dipelajari sejak 1940-an.

Seperti dilansir Kabar Besuki dari Youtube Mr and Mrs News, para ahli mengatakan bahwa bintang ini sangat mirip dengan Matahari dalam hal massa dan logam. 

Baca Juga: 3 Makanan Sehat Ini Diam-diam Ternyata Bisa Picu Penyakit Kronis, Nomor 2 Dampaknya Paling Mengerikan

Dengan ditemukannya kappa-1 Ceti, para peneliti dapat membuat prediksi tentang bagaimana Matahari mungkin berperilaku pada usia yang sama, sekitar 600 juta tahun. 
 
Berdasarkan pemodelan, Matahari kemungkinan berotasi sekitar tiga kali lebih cepat daripada sekarang.

Matahari juga memiliki medan magnet yang jauh lebih kuat dan memancarkan lebih banyak jilatan api serta partikel berenergi tinggi. 
 
Hal menarik tentang Matahari yang berusia sekitar 600 juta tahun ini adalah kehidupan di Bumi pertama kali muncul sekitar waktu tersebut. 
 
 
Oleh karena itu, memahami Matahari pada usia ini dapat memberi petunjuk tentang bagaimana kehidupan terestrial terbentuk. 
 
Studi ini memiliki beberapa kemungkinan tentang bagaimana kehidupan di Bumi muncul.

Mengingat medan magnet Bumi saat itu lebih lemah, semburan Matahari lontaran massa korona dari Matahari muda akan membuat Bumi terpapar lebih banyak partikel berenergi tinggi daripada saat ini. 
 
 
Partikel-partikel tersebut bisa membantu molekul kompleks terbentuk di Bumi. 
 
Jika kemungkinan itu benar, maka Matahari muda yang aktif dapat memainkan peran kunci dalam membentuk blok bangunan kehidupan di Bumi.

Meski begitu temuan ini adalah studi awal sehingga hubungannya dengan kehidupan di Bumi masih renggang. 
 
 
Para ilmuwan berharap dapat mengumpulkan data dari bintang mirip Matahari lainnya di berbagai usia, agar dapat menyempurnakan model dan membuat sejarah Matahari lebih akurat.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Youtube Mr and Mrs News


Tags

Terkait

Terkini

x