Ngeden atau Mengejan Saat Buang Air Besar Ternyata Bisa Picu Pendarahan di Otak, Ngeri!

- 29 September 2021, 19:01 WIB
Ilustrasi Ngeden Saat Buang Air Besar Ternyata Bisa Picu Pendarahan di Otak, Ngeri!
Ilustrasi Ngeden Saat Buang Air Besar Ternyata Bisa Picu Pendarahan di Otak, Ngeri! /Pixabay.com

KABAR BESUKI – Ngeden atau mengejan saat buang air besar (BAB) mungkin seringkali dialami oleh banyak orang.

Terlebih saat seseorang merasa kesulitan saat sedang BAB, ini biasanya jadi pemicu seseorang ngeden untuk memudahkan proses BAB.

Meski terlihat sebagai hal sepele,tapi tahukah kamu bahwa kebiasaan ngeden ini ternyata bisa menyebabkan pendarahan di otak.

Baca Juga: 5 Tanda Ini Menunjukkan Tubuhmu Menimbun Banyak Racun, Nomor 3 Jarang Disadari

Ngeden saat buang air besar ternyata menjadi salah satu  penyebab pecahnya aneurisma atau pendarahan di otak.

Seperti dilansir Kabar Besuki dari Healthline, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Stroke American Heart Association ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan pendarahan di otak, salah satunya ngeden saat buang air besar.

Studi tersebut mengungkap beberapa penyebab yang bisa memicu pendarahan di otak, seperti halnya olahraga berlebihan, konsumsi kopi atau soda, ngeden saat buang air besar dan kemarahan yang sering.

Baca Juga: Orang Dewasa Usia 50-69 Tahun Disebut Berisiko Tinggi Alami Long Covid-19 Parah, Ini Penyebabnya

Ngeden atau bahasa ilmiah dikenal dengan istilah valsava maneuver ini bisa menyebabkan risiko seseorang tak sadarkan diri.

Hal ini dikarenakan ngeden bisa memicu peningkatan tekanan kranial. Peningkatan inilah yang bisa menyebabkan pecah pembuluh darah yang menyebabkan pendarahan otak.

Para ahli mengungkap bahwa pendarahan otak ini ternyata bisa menyerang siapa saja, baik orang tua maupun anak muda.

Namun, orang dengan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) ternyata berisiko lebih tinggi untuk mengalami pendarahan otak.

The Brain Aneurysm Foundation juga menemukan bahwa pendarahan otak paling sering terjadi pada orang berusia 35 hingga 60 tahun.

Baca Juga: Mendadak Suka Tidur Siang Terlalu Lama Ternyata Bisa Jadi Tanda Tubuh Mengidap Penyakit Serius Ini

Tak hanya itu saja, penelitian tersebut juga mengungkap bahwa wanita lebih mungkin untuk mengalami pendarahan otak. Hal ini karena, wanita kadar estrogen yang rendah setelah menopause.

Meski begitu, penelitian tersebut juga mengungkap bahwa tak semua orang bisa mengalami kondisi pendarahan otak.

Pendarahan otak ini ternyata bisa terjadi bagi orang-orang yang memiliki faktor risiko. Hal ini biasanya terjadi pada saat kondisi pembuluh darah mengeras.

Selain itu, kondisi ini juga bisa terhadap orang yang memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes melitus, serta orang yang mengonsumsi narkoba.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Healthline


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x