Network
Puasa mutih dilakukan dengan selama tujuh hari tujuh malam dan makanan yang dikonsumsi hanya air putih dan nasi putih.
Selain itu, Anda juga perlu menerapkan doa dengan mantra jawa sebagai berikut:
“Sri Putih Sir Ning, Sri Abang Sir Karep, Tempuk Watune Ki Jabang, Urip Jabang Bayi Rineksa Sakadange Kabeh, Nir Bebaya Musno Tanpo Kari,”
Setelah menjalani puasa mutih selama tujuh hari tujuh malam, Anda dianjurkan menjalankan puasa biasa kembali selama waktu yang sama dan dimulai pada hari Jumat Pahing.
Baca Juga: 5 Ciri-ciri Pria yang Memiliki Kualitas Sperma yang Bagus, Kamu Nomer Berapa?
Pada saat malam hari, doa dalam Bahasa Jawa tersebut dibaca sebelum tidur dan selama Anda melakukan puasa ini, Anda sebaiknya tidak melakukan hubungan suami istri terlebih dahulu.
Setelah selesai melakukan puasa tambahan tersebut, barulah Anda diperbolehkan melakukan hubungan badan pada malam Jumat Legi.
Selain itu, Mbah Yadi menjelaskan bahwa terdapat pantangan berhubungan badan, yaitu hanya dibolehkan pada malam Senin dan Kamis saja.
- Makan rujak nanas
Selain dengan puasa mutih, Mbah Yadi juga menganjurkan Anda mengkonsumsi sedikit rujak dengan bahan nanas muda sebelum berhubungan badan.
Anda hanya perlu mengkonsumsi sedikit atau hanya secuil saja, termasuk suami istri.
