Bintik Merah Pada Planet Jupiter Ternyata 40 Kali Lebih Dalam dari Palung Mariana

- 1 November 2021, 13:42 WIB
Bintik Merah pada Planet Jupiter Ternyata 40 Kali Lebih dalam dari Palung Mariana
Bintik Merah pada Planet Jupiter Ternyata 40 Kali Lebih dalam dari Palung Mariana /Pixabay/ 16853182/

KABAR BESUKI – Pada Planet Jupiter, badai telah terjadi selama lebih dari 300 tahun.

Badai tersebut lebih dikenal sebagai Bintik Merah Besar, wilayah bertekanan tinggi yang berputar ini terlihat jelas dari luar angkasa.

Bintik merah membentang di wilayah atmosfer Jupiter dengan lebar lebih dari 16.000 kilometer sekitar seperempat kali diameter Bumi.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Ini Ternyata Tanpa Sadar Bisa Bikin Rejeki Seret, Nomor 3 Seringkali Dilakukan

Melansir Kabar Besuki dari jurnal terbaru Live Science Bintik Merah Besar Jupiter juga memiliki kedalaman yang luar biasa, memanjang sejauh 480 km ke atmosfer planet sekitar 40 kali lebih dalam dari Palung Mariana di Bumi.

Kedalaman tersebut jauh lebih dalam dari yang diperkirakan para peneliti, dengan dasar badai memanjang jauh di bawah tingkat atmosfer di mana air dan amonia diperkirakan akan mengembun menjadi awan.

Akar badai yang dalam menunjukkan bahwa beberapa proses yang belum diketahui menghubungkan interior dan atmosfer dalam Jupiter, mendorong peristiwa meteorologis yang intens dalam skala yang jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Baca Juga: 5 Mitos Tanaman Bambu Kuning, Salah Satunya Sebagai Penangkal Sihir

Para ilmuwan memeriksa Bintik Merah Besar menggunakan radiometer gelombang mikro probe, alat yang mendeteksi gelombang mikro yang dipancarkan dari dalam planet.

Tidak seperti radiasi radio dan inframerah yang dipancarkan oleh raksasa gas tersebut, gelombang mikro dapat menembus lapisan awan tebal planet ini.

Dengan mempelajari emisi gelombang mikro yang berhasil melewati Bintik Merah Besar, penulis studi pertama menentukan bahwa badai meluas lebih dari 350 km.

Baca Juga: Kamus Bahasa Osing Banyuwangi, 50 Kata Sering Digunakan Sehari-hari

Studi kedua menemukan tempat itu mungkin lebih besar dari yang diperkirakan. Penulis makalah itu memeriksa Bintik Merah Besar menggunakan alat pendeteksi gravitasi Juno.

Mensintesis data dari 12 penerbangan yang melewati tempat itu, para peneliti menghitung dimana badai memusatkan massa atmosfer paling banyak di atas planet ini, memungkinkan mereka untuk memperkirakan kedalamannya.

Penulis menentukan bahwa titik tersebut mencapai kedalaman maksimum sekitar 500 km di bawah puncak awan.

Baca Juga: Konsumsi Hati Ayam Bagi Ibu Hamil Bisa Bikin Kondisi Janin Jadi Begini, Simak Penjelasannya

Para peneliti juga menyebut Bintik Merah Besar masih jauh lebih dangkal daripada semburan angin besar yang mengelilingi dan menggerakkannya.

Pita angin itu memiliki luas hingga kedalaman sekitar 3.200 km di bawah puncak awan.

Alasan perbedaan ini tetap menjadi teka-teki bagi para ilmuwan, tetapi kedangkalan relatif tempat itu mungkin disebabkan oleh fenomena lain yang baru-baru ini ditemukan.

Peneliti juga menyebutkan bahwa Bintik Merah Besar menyusut setelah kehilangan sekitar sepertiga dari lebarnya sejak 1979.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Live Science


Tags

Terkait

Terkini

x