Bahasa Osing Banyuwangi Mudah dan Lengkap dengan Artinya, Simak Keunikan Bahasa Osing

- 13 November 2021, 12:48 WIB
Belajar bahasa osing khas Banyuwangi lengkap beserta artinya, simak juga keunikan pelafalan bahasa osing.
Belajar bahasa osing khas Banyuwangi lengkap beserta artinya, simak juga keunikan pelafalan bahasa osing. /Foto kolase/ Banyuwangikab.go.id/

KABAR BESUKI - Bahasa osing merupakan bahasa keseharian suku osing yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur.

Bahasa osing memiliki keunikan dalam sistem pelafalannnya. Selain di Banyuwangi, penuturan bahasa osing juga dapat dijumpai di wilayah Kabupaten Jember, khususnya di Dusun Krajan Timur, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan.

Belajar bahasa osing merupakan hal mudah, apabila sering digunakan pasti Anda cepat bisa dan lancar serta tahu artinya.

Namun dialek osing di wilayah Jember ini telah banyak terpengaruh bahasa Jawa dan Madura akibat keterisolasiannya dari daerah penutur osing lainnya di Banyuwangi.

Berikut keunikan bahasa osing dalam pelafalannya, simak ulasan berikut:

Baca Juga: Kamus Bahasa Osing Banyuwangi, 50 Kata Sering Digunakan Sehari-hari

1. Adanya diftong [ai] untuk vokal [i]: semua leksikon berakhiran "i" pada bahasa Osing khususnya Banyuwangi selalu terlafal "ai". Seperti misalnya "geni" (api) terbaca "genai", "bengi" (malam) terbaca "bengai", "gedigi" (begini) terbaca "gedigai".

2. Adanya diftong [au] untuk vokal [u]: leksikon berakhiran "u" hampir selalu terbaca "au". Seperti "gedigu" (begitu) terbaca "gedigau", "asu" (anjing) terbaca "asau", "awu" (abu) terbaca "awau".

3. Lafal konsonan [k] untuk konsonan [ʔ]. Di Bahasa Jawa, terutama pada leksikon berakhiran huruf "k" selalu dilafalkan dengan glottal "ʔ". Sedangkan di Bahasa Osing, justru tetap terbaca "k" yang artinya konsonan hambat velar. antara lain "apik" (bagus/apik) terbaca "apiK", "manuk" (burung) terbaca "manuK", dan seterusnya.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x