Pahami Maksud Penyemprotan Disinfektan Sebelum Melakukannya di Rumah

- 27 Maret 2020, 15:41 WIB
Tim walung kadung di Surabaya semprotkan disinfektan di permukiman warga (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Tim walung kadung di Surabaya semprotkan disinfektan di permukiman warga (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan) /

KABAR BESUKI - Hingga saat ini penyebaran virus corona atau COVID-19 di Indonesia masih belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir. Sehingga membuat masyarakat pun melakukan berbagai cara untuk mencegah penularan virus corona tersebut.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan menyemprotkan disinfektan di rumah. Namun seberapa perlukah tindakan tersebut untuk pencegahan virus corona?

Baca Juga: Ini Cara Physical Distancing untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona

Seperti dikutip dari bola.com, Ketua umum PP Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) dan Komite Ahli PMKL Kemenkes RI, Prof Arif Sumantri, SKM M.Kes mengatakan masyarakat perlu paham dulu apa yang dimaksud dengan disinfektan ini.

"Disinfektan merupakan proses dekonteminasi yang menghilangkan atau membunuh segala hal terkait mikroorganisme (baik virus dan bakteri) pada objek permukaan benda mati. Ini yang membedakan disinfeksi dengan antiseptik. Kalau antiseptik, membunuh atau menghambat mikroorganisme pada jaringan hidup," kata Arif.

Ada lagi, kata dia, proses strerilisasi, yakni menghilangkan atau membunuh mikroorganisme secara keseluruhan.

"Banyak meminta disinfeksi di perumahan, perkantoran. Tapi perlu diketahui bahwa proses ini memiliki dampak kesehatan seperti menimbulkan bau dan mengiritasi tangan bahkan mengganggu pernapasan. Agar penyemprotan efektif biasanya petugas harus mencuci tangan yang bersih, menggunakan sarung tangan dan menggunakan pakaian khusus untuk melindungi tubuh kita," urai dia.

Baca Juga: 27 Maret Jumlah ODP di Banyuwangi Meningkat di 10 Kecamatan

Lagipula, kata dia, disinfeksi ini bukanlah segalanya. Prosesnya mungkin selesai dalam satu jam. Tapi residunya bisa menimbulkan dampak lain. "Sebab sumber penyakit kita tidak pernah tahu. Jangan-jangan masalahnya ada pada kita yang sehat atau sakit, atau pura-pura sehat ternyata di dalam tubuh ada agen penyakit yang bisa menularkan penyakit," sambung Arif.
Arif menuturkan hal yang paling penting dalam mencegah penularan virus maupun bakteri adalah tren hidup bersih dan sehat.

Halaman:

Editor: Choiri Kurnianto


Tags

Terkini