- Konsonan glotal [ʔ] tidak ada seperti kata [piro'] (berapa), [kiwo'] (kiri) dan demikian seterusnya.
- Palatalisasi [y]. Dalam Bahasa Jawa Osing, kerap muncul pada leksikon yang mengandung [ba], [ga], [da], [wa] hal ini kadang" Masih ditemui di dialek Bahasa
- Jawa yang lain nya seperti pada dialek Bahasa Jawa Trenggalek / Kediri yang terkadang masih menggunakan Patalisasi [y]. Contoh Pada Dialek Osing Seperti "bapak" (bapak/ayah) dilafalkan "byapak", "uwak" (tante) dilafalkan "uwyak", "embah" (embah) dilafalkan "embyah", "Banyuwangi" dilafalkan "byanyuwangi", "dhawuk" (panjang) dibaca "dhyawuk".
Kosakata Bahasa Jawa Osing berakar langsung dari bahasa Jawa Kuno, di mana banyak kata-kata kuno masih ditemukan di sana, di samping itu, pengaruh Bahasa Bali juga sedikit signifikan terlihat dalam bahasa ini. Seperti kosakata sing (tidak) dan bojog (monyet).
Pengaruh Bahasa Inggris juga masuk kedalam bahasa ini melalui para tuan tanah yang pernah tinggal di kawasan tersebut, seperti dalam kata:
- Sulung dari kata so long namun bermakna duluan
- Nagud dari kata no good bermakna jelek
- Ngempos dari kata pause bermakna berhenti
- Enjong dari kata enjoy bermakna enak,menyenangkan