Mengenal Tentang OCD Gangguan Kesehatan Mental yang Diderita Aliando Syarief

- 16 April 2022, 12:58 WIB
Ilustrasi penderita OCD.
Ilustrasi penderita OCD. /pexels.com/Alex Green/

KABAR BESUKI – Beberapa waktu lalu aktor muda Aliando Syarief mengakui dirinya divonis mengidap gangguan mental Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Hal tersebut membuat dirinya harus berhenti dari panggung hiburan akibat gejala yang cukup serius dan memerlukn terapi.

Sebagian orang mungkin bertanya-tanya mengenai apa itu OCD dan apa penyebabnya.

Bagi seseorang dengan gangguan obsesif kompulsif (OCD), keluar rumah untuk bekerja di pagi hari bisa menjadi cobaan berat. Di jalan keluar pintu, Anda berhenti sejenak untuk menyeka meja dapur dengan spons.

Anda melihat arloji Anda dan tahu Anda harus pergi, tetapi Anda cukup yakin Anda harus mengelap penghitung sekali lagi untuk memastikan Anda tidak melewatkan remah-remah. Jadi Anda bisa melakukannya tujuh kali lagi, dan itulah yang Anda lakukan setiap pagi.

Anda tahu itu tidak masuk akal secara rasional, namun Anda tidak bisa tidak melakukannya. Mungkin ada harapan untuk sembuh dari kondisi tanpa henti ini: Sebuah studi baru menunjukkan bahwa peradangan otak mungkin merupakan akar dari OCD.

OCD ditandai dengan pikiran dan perilaku yang tidak terkendali dan berulang, dan itu mempengaruhi sekitar 2 persen populasi. Obat-obatan saat ini hanya bekerja pada sekitar dua pertiga penderitanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 16 April 2022: Aries Popularitasmu Akan Meningkat, Manfaatkan

Bagian obsesi ditandai dengan pikiran yang mengganggu, berulang, dan tidak diinginkan. Paksaan datang dengan tindakan atau perilaku yang Anda lakukan untuk mencoba mengendalikan pikiran obsesif Anda, menurut Psychology Today.

Tindakan ini dapat memberikan kelegaan sesaat pada penderita, tetapi pikiran cemas biasanya kembali. Biasanya, kondisi ini dimulai ketika penderita berusia sekitar 19 tahun. Namun, sepertiga orang dewasa pertama kali menunjukkan tanda-tanda di masa kanak-kanak; 25 persen kasus terdiagnosis pada usia 14 tahun.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: The Healthy


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x