KABAR BESUKI – Bahasa Jaksel atau singkatan dari Jakarta Selatan, akhir-akhir ini kerap kali menjadi bahan pembicaraan di beberapa media sosial, dari Twitter, Facebook, Instagram, atau YouTube, dan TikTok.
Kamus bahasa Jaksel sendiri berasal dari perpaduan antara bahasa Inggris, dengan bahasa Indonesia, yang dijadikan dalam satu kalimat, atau digunakan dalam mengartikan sebuah kondisi atau keadaan tertentu.
Kata-kata dari bahasa Jaksel sendiri, mengandung arti yang lucu jika dipergunakan dalam pembicaraan, bahkan tidak jarang orang-orang mengatakan bahasa Jaksel adalah bahasa kentut.
Baca Juga: 4 Wisata Gratis di Jember yang Cocok untuk Berlibur Bersama Keluarga Saat Liburan Lebaran Idul Fitri
Sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Podcast Kesel Aje, pada Selasa, 3 Mei 2022, kamus dari bahasa Jaksel yang kini kerap menjadi pembicaraan di berbagai media sosial.
Berikut adalah daftar kamusnya.
- Comel = Spill
- Deg-deg-kan = Anxious/Anxiety
- Ke hotel dengan pasangan = Staycation
- Banyak pikiran = Over thinking
- Liburan ke luar kota = Healing
- Hubungan tanpa status = FWB (Friend With Benefit)
- Lelah dalam pekerjaan = Overwhelm
- Suudzon atau tidak percaya orang lain = Trust issue
- Orang yang emosinya tidak stabil = Bipolar/mood swing
- Ngobrol di atas 2 jam = Deep talk
- Telponan bareng pacar sampai tidur = Sleep call
- Terlalu tidak mendukung seseorang = Negative Vibe
- Terlalu mendukung seseorang = Toxic Positivity Vibe
- Terlalu menyerang cowok/cewek = Sexist
- Membela perempuan = Feminis
- Membela cowok = Toxic Masculinity
- Pertemanan yang saling mengejek = Lingkungan toxic
- Pertemanan yang saling mendukung = Support system
- Sulit menikmati hidup = Anhedonia
- Berbeda pendapat = Tidak Open Minded
- Menyalahkan seseorang = Gaslighting
- Tidak percaya diri = Insecure
- Kehidupan dan pekerjaan seimbang = Work life balance
- Orang yang takut dikira tidakupdateatau tidak mengikuti perkembangan = FOMO (Fear of missing out).
Baca Juga: Cara Mengatasi Kolesterol Naik Usai Lebaran dengan Konsumsi Camilan Lezat Ini, Kata Dr Saddam Ismail
Bahasa-bahasa jaksel ini mulai berkembang setelah seorang komedian bernama Oza Rangkuti, yang kerap kali menggunakan bahasa Jaksel di dalam konten-konten YouTube-nya.
Perlahan-lahan Oza mulai memperkenalkan bahasa anak-anak Jaksel kepada orang-orang muda di daerah-daerah lainya.***