Menurut keterangan Siti Nadia, kasus hepatitis akut berat saat ini memang lebih banyak menyerang anak dengan usia dibawah 16 tahun.
Namun menurutnya, orang dewasa berusia 16 tahun ke atas juga berpotensi tertular penyakit hepatitis akut berat jika terlalu sering berinteraksi dengan anak penderita hepatitis akut.
“Di data kita memang ada yang usianya lebih dari 16 tahun tapi dalam WHO sebagai digolongkan sebagai epiling artinya dia memiliki kontak dengan anak yang diduga hepatitis akut berat tapi anak-anak ya,” jelas Siti Nadia.
“Mungkin karena jumlahnya masih sangat kecil, masih lebih banyak pada anak-anak, tapi potensi penularan pada orang dewasa terjadi itu bisa saja ya karena dia mirip sekali dengan gejala hepatitis A,” lanjutnya.
Sebagai upaya pencegahan, Siti Nadia menyarankan kepada orang dewasa dan para orang tua untuk selalu menjaga kebersihan diri terutama di lingkungan keluarga.
Sama halnya dengan Covid-19, hepatitis akut misterius ini ternyata juga menyerang saluran pernapasan. Oleh sebab itu, masyarakat dihimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat.***