Seorang Ibu di Singapura Positif Covid-19, Melahirkan Bayi dengan Antibodi Virus Corona

30 November 2020, 23:49 WIB
Bayi /pexels.com

KABAR BESUKI - Teridentifikasi postitif Covid-19, seorang ibu asal Singapura melahirkan anak keduanya yang memiliki antibodi virus corona di tubuhnya.

Nyonya Celine Ng-Chan (31), bernafas lega setelah putranya, Aldrin yang baru dilahirkan bebas dari Covid-19 dan bahkan memiliki antibodi terhadap virus tersebut.

"Ini sangat menarik. Dokter spesialis anak mengatakan antibodi Covid-19 saya hilang tetapi Aldrin memiliki antibodi Covid-19," ungkapnya haru.

Baca Juga: Cornerman yang Dinyatakan Positif COVID-19 Akan Mengikuti Ajang 'ONE Championship'

The Sunday Times memahami bahwa antibodi Aldrin menunjukkan bahwa dia memiliki kekebalan terhadap virus.

"Saya selalu menginginkan anak laki-laki karena saya bergaul dengan baik dengan anak laki-laki, memiliki tiga adik laki-laki di keluarga saya," katanya sebagaimana dilansir dari pikiran-rakyat.com yang berjudul: "Terinfeksi Covid-19, Seorang ibu di Singapura melahirkan Bayi dengan antibodi virus corona"

Ia pun mengakui kehamilannya saat dramatis karna karena dia, ibu dan putrinya semuanya tertular Covid-19 setelah kembali dari liburan keluarga ke Eropa pada bulan Maret.

Baca Juga: Chord dan Lirik Lagu 'Penipu Cinta' karya Jaz

Namun, suami dan ayahnya lolos dari infeksi.
Tak hanya itu, kesedihan pun muncul saat sang ibu terinfeksi Covid-19 dan nyaris meninggal dunia.

Sehingga, ibunya harus dirawat selama 4 bulan dan menghabiskan 29 hari dengan mesin pendukung kehidupan.

Tak hanya nyonya Ng-Chan, kisah serupa pun terjadi pada sepasang suami istri, Natasha dan Pele Ling terinfeksi Covid-19 pada bulan Maret dan tengah mengharapkan anak pertama mereka.

Nyonya Ling, dinyatakan positif mengidap virus corona pada minggu ke-36 kehamilannya pada bulan Maret.

Ia pun kemudian melahirkan anaknya, Boas pada 26 April dan mungkin menjadi bayi pertama yang lahir di Singapura dengan antibodi Covid-19.

Ketua divisi kebidanan dan ginekologi di Rumah Sakit Wanita dan Anak KK (KKH), Associate Professor Tan Hak Koon mengemukakan, bukti ini menunjukan bayi yang baru lahir tertular Covid-19 dari ibunya tidak dipengaruhi oleh cara persalinan.

Dan juga pilihan makanan seperti ASI atau susu botol, atau jika ibu dan bayi tinggal di ruangan yang sama setelah melahirkan.

Nyonya Ng-Chan mengatakan, dia dipenuhi dengan kegembiraan dan rasa syukur atas lahirnya sang putra ke dunia.

Saya merasa lega perjalanan Covid-19 saya akhirnya berakhir sekarang," katanya.***

(Mitha Paradilla Rayadi/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Strait Times

Tags

Terkini

Terpopuler