Sering Terbang di Atas Laut Natuna Utara, AS: China "Tidak Pernah" Menimbulkan Ancaman

30 Januari 2021, 13:16 WIB
Kapal induk AS, USS Theodore Roosevelt yang saat ini sedang melaksanakan operasi di perairan Laut Natuna Utara. /US NAVY

KABAR BESUKI - Militer China beberapa pekan terakhir sering terbang di atas Laut Natuna Utara. Namun, Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) atau US Navy mengatakan tidak pernah menimbulkan ancaman apa pun bagi kelompok penyerang kapal induk Angkatan Laut AS di wilayah tersebut.

Namun, AS tetap menyebutkan penerbangan militer China tidak sesuai dengan pola yang membuat ketidakstabilan.

"(Kapal induk) Theodore Roosevelt Carrier Strike Group memantau dengan cermat semua aktivitas Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan Angkatan Udara (PLAAF), dan tidak pernah menjadi ancaman bagi kapal, pesawat, atau pelaut Angkatan Laut AS," kata Komando Pasifik militer AS dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 30 Januari 2021.

Baca Juga: Link Live Streaming dan Prediksi Bologna vs Milan 30 Januari 2021 di Bein Sports 2

Seorang pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pesawat China tidak datang dalam jarak 250 mil laut dari kapal Angkatan Laut AS.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com yang berjudul "Amerika Serikat: Militer China yang Terbang di Atas Laut Natuna Utara Tidak Timbulkan Ancaman"

China mengklaim hampir semua perairan Laut Natuna Utara yang kaya akan energi. Di wilayah ini, China telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan. Namun, Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga memiliki klaim atas sebagian laut tersebut.

Perairan Laut Natuna Utara telah menjadi titik nyala dalam hubungan China-AS. Amerika Serikat secara teratur menuduh China melakukan militerisasi di perairan tersebut dan mencoba mengintimidasi tetangga Asia yang mungkin ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gasnya.

Baca Juga: Ketua Fraksi PDI Perjuangan Ficky Septalinda Resmi Ditetapkan Sebagai Ketua Komis IV DPRD Banyuwangi

China juga secara teratur mengecam aktivitas militer AS di wilayah tersebut. Beijing menyebutkan bahwa tindakan AS seperti itu tidak kondusif bagi perdamaian dan stabilitas di wilayah Laut Natuna Utara.

Angkatan Laut AS melakukan operasi di wilayah itu yang disebut 'operasi "kebebasan navigasi' dan menegaskan kebebasan akses ke perairan internasional.Komando Pasifik AS juga telah memperbarui janjinya untuk melanjutkan operasi di wilayah tersebut.

Baca Juga: 5 Efek yang Akan Terjadi Apabila Anda Tidak Pernah Ganti Seprei Tempat Tidur

"Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan, menunjukkan tekad melalui kehadiran operasional kami di seluruh kawasan," kata Komando Pasifik AS.***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler