Ramadhan Di Luar Negeri: Shalat Tarawih Di Malaysia Tetap Berlangsung dengan Pakai Masker dan Berjarak

17 April 2021, 13:34 WIB
Ilustrasi ibadah tarawih di Surau Ar-Rahman /Gisela R/Foursquare

KABAR BESUKI – Demi menjaga ketertiban protokol kesehatan, petugas dengan baju Muslim panjang hingga lutut berdiri di pintu masuk utama Surau Ar Rahman mengawasi satu per satu jamaah shalat tarawih yang masuk ke ruang utama ber-AC di komplek gedung World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur.

"Membawa sajadah tidak?" tanyanya kepada seorang jamaah yang nampak tidak membawa sajadah tersebut.

Petugas akan meminta masyarakat yang tidak membawa untuk meminjam di belakang masjid.

Baca Juga: Zodiak Sagitarius: Berjiwa Petualang Sejati, Simak Kepribadian Unik dari Zodiak Pemanah Ini

Baca Juga: Zodiak Scorpio: Pemecah Misteri Emosional yang Handal, Berikut Ulasan Terkait Sosok Scorpio

Baca Juga: Mantap Betul! Sajian Sederhana Tapi Nikmat, Berikut Resep dan Cara Membuat Setup Roti Tawar

Ruangan masjid sebenarnya tersebut sebenarnya sudah ada karpet tebal, namun Majelis Keselamatan Negara (MKN) meminta agar jamaah membawa sajadah sendiri-sendiri dari rumah untuk mencegah penularan COVID-19.

Peraturan ini sudah lama diterapkan semenjak negara ini menerapkan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) Maret 2020 lalu. Demikian pula jamaah shalat tetap diwajibkan memakai masker.

Masjid sudah diatur sedemikian rupa dengan ruangan yang diatur berjarak untuk shalat yang memuat sekitar tujuh baris tersebut cara duduk jamaah juga tidak boleh berdempetan namun dibuat jarak fisik dan diberi tanda dengan menggunakan plester pada alas karpet

Surau Ar Rahman terletak di lantai dua gedung Putra World Trade Center (PWTC) yang kini berubah menjadi WTC. Tempat ini menyatu dengan Gedung United Malay National Organization (UMNO) karena itu petinggi-petinggi partai ini sering shalat di situ termasuk mantan Perdana Menteri Najib Razak dan Presiden partai Ahmad Zahid Hamidi.

Pelaksanaan ibadah tarawih di tempat ini sebanyak 13 rakaat termasuk shalat witir.

Yang membedakan dengan pelaksanaan tarawih di tanah air adalah tidak adanya khutbah di pertengahan.

Baca Juga: Hati-Hati, Pengguna Produk Apple Jangan Pernah Buka Pesan Ini

 Di Malaysia, ketika memasuki gedung WTC dijaga petugas keamanan yang meminta pengunjung memindai barcode melalui aplikasi MySejahtera dalam ponsel kemudian melakukan pengukuran suhu yang dipasang berdiri setinggi manusia.

Sebelum ada pandemic pada hari normal tempat ini selalu menyediakan hidangan makanan dan minuman yang bisa dimakan usai tarawih namun hingga hari kelima tarawih saat pandemi ini tidak disediakan makanan dan minuman,.

Sedangkan pada hari biasa surau tersebut juga masjid dan surau lainnya di Malaysia biasa menyediakan buah-buahan untuk jamaah shalat Jumat. Pada hari kelima puasa salah satu sudut lantai satu WTC dipenuhi peserta buka bersama keluarga yang membuat suasana menjadi ramai dan semarak lalu lalang manusia.

Untuk masuk ke lokasi ini peserta harus memindai barcode lagi dan melakukan pengukuran suhu kendari saat masuk ke WTC sudah melakukan tindakan serupa. Petugas yang siaga di pintu masuk akan mengingatkan mereka yang tidak melakukan prosedur tersebut.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler