Kerusuhan yang Terjadi di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Sebabkan Cedera Pada 200 Warga Palestina

11 Mei 2021, 11:41 WIB
Kerusuhan yang Terjadi di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Sebabkan Cedera Pada 200 Warga Palestina Ilustrasi kerusuhan /Fajrul Falah/Pixabay/

KABAR BESUKI - Warga Palestina yang terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa memenuhi aula rumah sakit Yerusalem timur pada Senin, 10 Mei 2021, beberapa terkena masalah penglihatan mereka setelah terkena peluru karet.

Ezzedine, berusia 19 tahun dari kota Nablus, Tepi Barat, mengatakan dokter di Rumah Sakit Makassed yang besar mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan bisa melihat kembali pada mata sebelah kirinya setelah terluka di lokasi titik nyala.

Dia mengatakan dia datang ke masjid Al-Aqsa untuk melakukan sholat Ramadhan pada Jumat malam ketika polisi mulai menembakkan granat setrum dan gas air mata.

Baca Juga: Denny Siregar Ungkap Rasa Duka Terhadap Meninggalnya Tengku Zul, Komentar Krisna Mukti Jadi Sorotan

“Mereka ingin mengambil tempat yang bukan milik mereka,” katanya, merujuk pada situs tersuci ketiga umat Islam, yang juga dihormati oleh orang Yahudi yang menyebutnya sebagai Temple Mount.

Israel menegaskan pihaknya berkomitmen pada hak umat Muslim untuk beribadah di masjid Al-Aqsa, tetapi telah dipaksa untuk menekan kerusuhan di kompleks yang dipicu oleh pelemparan batu dan proyektil lainnya oleh Palestina.

Lebih dari 700 warga Palestina, dan lebih dari dua lusin agen polisi Israel, telah terluka sejak Jumat dalam kekerasan di masjid Al-Aqsa dan bagian lain dari Yerusalem timur yang dicaplok Israel.

Anak bungsu dari enam bersaudara, Ezzedine menolak memberikan nama belakangnya karena dia menyelinap ke Yerusalem secara ilegal untuk berdoa.

Baca Juga: Kisah Sedih Masa Lalu Bang Sapri Pantun Sebelum Terkenal Pernah Menjadi Tukang Kuli Hingga Penggali Sumur

Dilansir Kabar Besuki melalui laman Straits Times, Direktur Jenderal Makassed Adnan Farhoud mengatakan 100 pasien tiba Senin pagi, dan sekitar 200 orang setelah kerusuhan dimulai.

Dia mengatakan sebagian besar cedera terjadi di kepala, dada, serta tungkai atas dan bawah, mengklaim pasukan Israel dimaksudkan untuk menyebabkan cedera yang signifikan.

Ketika “Anda bermaksud menyakiti seseorang, Anda menembak di kepala,” katanya.

Polisi mengatakan sembilan petugas terluka pada Senin dan 18 lainnya cedera pada Jumat malam.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan telah membuka rumah sakit lapangan untuk merawat yang terluka sebelum mengevakuasi pasien ke rumah sakit setempat.

Rumah sakit Augustus Victoria di Yerusalem timur membuka ruang gawat darurat khusus untuk merawat mereka yang terluka.

Baca Juga: Akhirnya Munarman Bebas dan Ribuan Polisi Dukung Munarman 'Mengejutkan' [Cek Fakta]

Farhoud mengatakan kekerasan di Yerusalem adalah yang terburuk yang pernah dia lihat selama bertahun-tahun, meskipun tidak separah tahun 1990, ketika hampir 20 warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan polisi di Al-Aqsa.

“Sebelumnya, mereka menggunakan peluru tajam,” kata Farhoud. “Sekarang, mereka menggunakan peluru karet.” Hasilnya adalah luka yang tidak mematikan, tapi bisa menyebabkan kerusakan yang serius.

Bulan Sabit Merah Palestina menyebutkan korban dari bentrokan Senin pagi lebih dari 334 orang terluka, termasuk lebih dari 200 orang yang dirawat di rumah sakit, lima di antaranya dalam kondisi kritis.

Kerusuhan berlanjut pada malam hari ketika warga Palestina bentrok lagi dengan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa, kata seorang wartawan.

Baca Juga: Harga Emas Turun 4000 Mendekati Lebaran, Berikut Ulasan Singkat Harga Emas per Tanggal 11 Mei 2021

Ada puluhan orang yang baru terluka setelah warga Palestina melemparkan proyektil ke arah pasukan keamanan Israel yang kembali menggunakan granat setrum dan peluru karet untuk membubarkan para demonstran, kata wartawan itu.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Strait Times AFP

Tags

Terkini

Terpopuler