Pemimpin Hamas Surati Jokowi untuk yang Ke-2 Kali, Tegaskan agar Segera Mengambil Tindakan

20 Mei 2021, 11:39 WIB
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh /DOK.REUTERS/ /REUTERS

KABAR BESUKI - Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dilaporkan telah mengirimkan surat kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo tentang meningkatnya agresi Israel di Palestina. 

Dalam suratnya Haniyeh meminta Jokowi untuk membawa Indonesia memobilisasi dukungan internasional untuk akhiri pendudukan Israel.

"Kami meminta Anda untuk bertindak segera, dan untuk memobilisasi dukungan Arab, Islam dan internasional, untuk mengambil posisi yang jelas dan tegas untuk mewajibkan pendudukan segera mengakhiri agresi dan teror yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap Jalur Gaza yang terkepung," tulis Haniyeh, dikutip Kabar Besuki dari Anadolu Agency.
Baca Juga: Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Kehilangan Calon Bayi, Dokter: Happy Berlebih Juga Bisa Pengaruhi Janin
Dia menyerukan diakhirinya semua pelanggaran di Yerusalem yang diduduki dan orang-orangnya, termasuk skema Yudaiisasi, permukiman, pengusiran paksa dan diskriminasi rasial.
 
Haniyeh juga meminta Indonesia ikut membantu Palestina mengakhiri tindakan Israel menduduki Yerusalem. 
 
Surat itu merinci tindakan Israel yang melakukan pendirian pemukiman di wilayah Yerusalem Timur, penggusuran paksa, diskriminasi rasial, terutama di lingkungan Sheikh Jarrah.
Baca Juga: Sinopsis The Chronicles of Evil Tayang di tvN Movies 20 Mei 2021: Seorang Detektif Jadi Pembunuh Sopir Taksi
 
Pimpinan Hamas itu pun meminta Presiden Jokowi ikut menggerakkan dukungan internasional agar Israel tak menyentuh Masjid Al-Aqsa, simbol suci Umat Islam. 
 
Hingga Rabu, 19 Mei 2021, jet tempur Israel terus menghantam Jalur Gaza.
 
Bangunan pemukiman hancur dan empat warga Palestina termasuk seorang jurnalis meninggal dunia.
 
Serangan terbaru ini terjadi setelah Hamas meluncurkan lebih banyak roket ke wilayah Israel Selatan, namun tidak ada korban jiwa.
 
Baca Juga: Cara Berbicara Ternyata Dapat Mencerminkan Kepribadian Seseorang, Salah Satunya Bahasa Introvert Lebih Abstrak
Sekitar 1.500 warga Palestina menderita luka-luka. Di sisi lain, 12 warga Israel tewas termasuk dua anak dan 300 orang terluka.
 
Di hari ke-10 krisis ini, seruan gencatan senjata antara Israel dan Hamas belum membuahkan hasil. Amerika Serikat memblokir PBB untuk melakukan pernyataan bersama diakhirinya konflik.
 
Sementara itu Prancis bekerja sama dengan Israel, Mesir, dan Yordania untuk resolusi gencatan senjata.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Anadolu Agency

Tags

Terkini

Terpopuler