Kecelakaan Kereta Gantung di Italia Tewaskan 14 Warga, Satu Orang Anak Alami Luka Parah

24 Mei 2021, 06:15 WIB
Kereta gantung yang jatuh terlihat setelah ambruk di Stresa, dekat Danau Maggiore, Italia pada Minggu, 23 Mei 2021 /ALPINE RESCUE SERVICE/Handout/REUTERS

KABAR BESUKI - Kecelakaan kereta gantung yang terjadi di Italia telah menewaskan sebanyak empat belas warga dan satu orang anak mengalami luka parah.

Menurut laporan dari pejabat dan pasukan penyelamat setempat, kereta gantung yang menghubungkan Danau Maggiore Italia dengan gunung terdekat jatuh ke tanah sejauh 20 meter.

Kereta gantung Stresa-Mottarone membawa turis dan penduduk lokal dari kota di Danau Maggiore dengan ketinggian hampir 1.400 meter di atas permukaan laut ke puncak gunung Mottarone dengan waktu tempuh 20 menit.

Baca Juga: Jenazah Lima Orang korban KM Wicly Jaya Sakti Berhasil Ditemukan Tim SAR Gabungan

"Kami hancur, kesakitan," kata Marcella Severino selaku Walikota Stresa kepada RAI Italia sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Reuters.

Sebelum terjadinya insiden kecelakaan, kereta gantung tersebut sedang melakukan perjalanan menuju arah puncak gunung.

Insiden terjadi ketika kabin jatuh sekitar 20 meter ke tanah dan berguling beberapa kali menuruni lereng curam sebelum dihentikan oleh pepohonan.

Baca Juga: Sedang Dibangun Asrama Tentara Merah TKA China di Cikalong Wetan Bandung Barat, Ini Faktanya!

Orang-orang yang mendaki di dekatnya mendengar desisan keras sebelum kecelakaan, katanya, seraya menambahkan bahwa kecelakaan itu diyakini disebabkan oleh salah satu kabel yang putus.

Layanan penyelamatan Alpine Italia mengatakan, panggilan pertama datang tepat setelah tengah hari (1000 GMT), menambahkan bahwa kereta gantung itu tergeletak "kusut" di hutan dan dua orang anak telah dibawa dengan helikopter menuju rumah sakit anak di dekat kota Turin.

Severino mengatakan bahwa beberapa korban ditemukan terperangkap di dalam mobil, sementara yang lainnya dibuang ke hutan.

Baca Juga: 7 Makanan Ini Penyebab Perut Buncit, Mulai dari Gorengan Hingga Burger Wajib Ditolak

Petugas koroner mulai mengidentifikasi para korban, termasuk warga negara asing tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Anak tertua dari dua bersaudara itu yang berusia antara sembilan hingga sepuluh tahun telah dinyatakan meninggal dunia setelah menderita serangan jantung berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak rumah sakit.

Direktur Jenderal Giovanni La Valle mengatakan, rumah sakit tidak memiliki data pribadi untuk kedua anak itu dan tidak ada yang menghubungi rumah sakit untuk mereka, yang mengindikasikan bahwa anggota keluarga lain mungkin terlibat dalam kecelakaan itu.

Baca Juga: Puan Maharani Jalan Kaki 12 Ribu Langkah, Warganet: Saya Tetap Pak Ganjar Pranowo

Sementara itu, seorang anak bungsu yang berada di kisaran usia lima tahun dilaporkan dalam keadaan sadar setibanya di rumah sakit dan berbicara bahasa Italia. Dia menjalani operasi untuk menstabilkan patah tulang pada beberapa bagian tubuhnya.

La Valle mengatakan orang lain yang sebelumnya diduga terluka, ternyata tidak dibawa ke rumah sakit.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: REUTERS RAI Italia

Tags

Terkini

Terpopuler