Sejumlah Negara Muslim Minta PBB Selidiki Kemungkinan Kejahatan Selama Konflik antara Israel dan Hamas

26 Mei 2021, 04:55 WIB
Para delegasi mendengarkan pidato selama sesi ke-45 Dewan Hak Asasi Manusia dengan mengenakan masker di markas besar PBB Eropa di Jenewa, Swiss, pada 14 Sep 2020 /Martial Trezzini/Pool/REUTERS

KABAR BESUKI - Sejumlah negara Muslim meminta PBB untuk menyelidiki kemungkinan kejahatan yang dilakukan selama konflik sebelas hari antara Israel dan kelompok militer Palestina Hamas dalam sebuah pertemuan di Geneva, Swiss pada Selasa, 25 Mei 2021 waktu setempat.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB akan mengadakan sesi khusus tentang konflik terbaru atas permintaan Pakistan sebagai koordinator Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Palestina pada Kamis, 27 Mei 2021 mendatang.

Negara-negara tersebut mengajukan rancangan resolusi yang akan membentuk komisi penyelidikan internasional independen untuk menyelidiki semua pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, dan di Israel sejak 13 April 2021 lalu sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Channel News Asia.

Baca Juga: Arab Saudi Telah Tetapkan Rekomendasi Aturan Khususnya Protokol Kesehatan Masa Haji 1442 H

Mereka juga akan memeriksa semua akar penyebab ketegangan dan ketidakstabilan, termasuk diskriminasi dan penindasan sistematis berdasarkan identitas nasional, etnis, ras atau agama berdasarkan rancangan tersebut.

Tim independen akan mengumpulkan dan menganalisis bukti kejahatan yang dilakukan, termasuk materi forensik untuk memaksimalkan kemungkinan diterimanya dalam proses hukum.

Meirav Eilon Shahar, duta besar Israel untuk PBB di Jenewa, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa menargetkan Israel adalah bukti agenda anti-Israel dari badan tersebut pada minggu lalu.

Baca Juga: Moderna Mengklaim Vaksin Covid-19 yang Dikembangkannya Aman untuk Anak-Anak dan Remaja

"Para sponsornya hanya memberi penghargaan atas tindakan Hamas, sebuah organisasi teroris," kicau Meirav Elion Shahar melalui Twitter beberapa waktu lalu.

Sejak terbentuk pada tahun 2006 lalu, Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang beranggotakan 47 negara telah mengadakan delapan sesi khusus sebelumnya yang mengutuk Israel dan melakukan beberapa penyelidikan atas dugaan kejahatan perang.

Amerika Serikat bergabung kembali dengan forum di bawah Presiden Biden setelah pemerintahan Trump berhenti menuduhnya sebagai bias anti-Israel. Delegasi Amerika Serikat saat ini berstatus pengamat tetapi tidak memiliki hak suara.

Baca Juga: Buronan Kasus Korupsi Rp10 Miliar Ditangkap Kejati Sumut, Kejati: Tersangka Ditangkap saat Jualan Daging

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mengunjungi Timur Tengah pada hari Selasa, 25 Mei 2021 kemarin.

Pihaknya berjanji bahwa Washington akan memberikan bantuan baru untuk membantu membangun kembali Gaza sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan gencatan senjata antara penguasa Islam Hamas dan Israel.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: REUTERS Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler