Pernyataan Pemimpin Senior Hamas Berani Mati, Lebih Baik Mati Kena Serangan Bom daripada Tertular Virus Corona

28 Mei 2021, 13:20 WIB
Viral video dari pemipin Hamas Yahya Sinwar keluar dari persembunyiannya dan berpose dengan anak yang membawa senjata api di media sosial Twitter /AFP / Emmanuel DUNAND

KABAR BESUKI - Mengenai ketegangan yang memanas baru-baru ini antara Israel dan Palestina, pemimpin senior Hamas, Yahya Sinwar, telah mengungkapkan bahwa dia lebih baik mati dan menjadi martir karena serangan bom terhadap pesawat tempur F-16 daripada tertular kena virus Corona.

Pernyataan mengejutkan ini dilontarkan oleh Yahya Sinwar dalam pidato pertamanya sejak konflik sebelas hari yang merenggut nyawa ratusan warga Palestina.

Menurut laporan dari RT News, Yahya Sinwar membuat pernyataan tersebut ketika pejabat kesehatan di Gaza memperingatkan potensi bencana, mengingat uji vaksinasi Covid-19 hampir sepenuhnya diblokir di wilayah Palestina.

Baca Juga: 51 Pegawai KPK Dipecat, Fahri Hamzah: Berantas Korupsi Pake Tangan Kiri, Tangan Kanan Untuk Bubarkan Israel

“Hadiah terbesar yang bisa diberikan Israel kepada saya adalah dengan membunuh saya,” kata Yahya Sinwar.

“Saya lebih suka mati sebagai martir karena F-16 daripada mati karena virus corona atau penyakit (lain),” kata Yahya Sinwar menambahkan.

Seperti diketahui, rumah pemimpin militan Hamas menjadi salah satu sasaran IDF saat konflik Israel-Palestina.

Baca Juga: Ramzi Mengaku Tidak Mau Foto Bareng Lesti dan Rizky Billar dan Ungkap Alasannya yang Mengejutkan: Gue Takut

Namun, Sinwar dinyatakan aman dan bahkan tidak mengalami luka apapun. Hal ini diduga kuat karena ia berhasil bersembunyi di jaringan terowongan bawah tanah di bawah Gaza.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz berjanji pada Sabtu 22 Mei 2021 bahwa Israel pada akhirnya akan berhasil melenyapkan seluruh pimpinan Hamas.

Sebagai tanggapan, Hamas memperingatkan bahwa mereka akan melanjutkan permusuhan jika Sinwar atau kepala staf kelompok itu, Mohammed Deif, diserang oleh Israel.

Baca Juga: Wajib Coba! 7 Bahan Alami ini Efektif Serta Ampuh Usir Kecoak

Di tengah konflik yang terhenti karena gencatan senjata, setidaknya untuk saat ini, warga Gaza menghadapi peningkatan risiko wabah virus Covid-19.

Sementara itu, menurut laporan UNICEF, setidaknya 72.000 warga Palestina mengungsi akibat serangan Israel, yang menghancurkan beberapa bangunan bertingkat.

Tempat penampungan yang ramai di mana orang-orang ini bersembunyi sekarang menyediakan lingkungan yang sempurna untuk penyebaran infeksi, karena pekerja bantuan takut gelombang ketiga virus corona akan menyerang daerah kantong tersebut.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler