Seorang Pengusaha Kanada Dihukum 11 Tahun Atas Tuduhan Mata-mata di China

11 Agustus 2021, 15:40 WIB
ilustrasi Seorang Pengusaha Kanada Dihukum 11 Tahun Atas Tuduhan Mata-mata di China /scmp.com

KABAR BESUKI - Pengadilan di China memutuskan hukuman kepada seorang pengusaha Kanada Michael Spavor yang bersalah karena melakukan kegiatan mata-mata.

Pada hari Rabu, 11 Agustus 2021, Pengadilan menjatuhkan hukuman 11 tahun penjara kepadanya, dalam keputusan yang dikhawatirkan akan semakin merusak hubungan yang sudah buruk antara China dan Kanada.

Spavor, adalah pengusaha yang selama bertahun-tahun menjalankan bisnis perjalanan dan pertukaran budaya antara China dan Korea Utara.

Baca Juga: Facebook Hapus Akun dari Rusia yang Mengajak Para Influencer untuk Menyebarkan Pesan Anti-Vaksin

Pengadilan Menengah Rakyat kota Dandong dalam sebuah pernyataan memaparkan bahwa ia dihukum karena spionase dan secara ilegal memberikan rahasia negara.

"dihukum karena spionase dan secara ilegal memberikan rahasia negara,” kata informasi resmi dari pengadilan, dikutip Kabar Besuki dari Aljazeera.

“Dia divonis 11 tahun penjara,” imbuh keterangan tersebut.

Pengadilan menyatakan Spavor, yang persidangan tertutupnya pada bulan Maret dan berlangsung sedikit lebih dari dua jam, juga akan dideportasi tetapi dan menyita beberapa barang pribadinya.

Spavor adalah satu dari dua warga Kanada yang ditahan di China pada Desember 2018 lalu, tak lama setelah Kanada menangkap Meng Wanzhou, kepala keuangan raksasa telekomunikasi China Huawei, atas permintaan ekstradisi oleh Amerika Serikat.

Baca Juga: Puluhan Mahasiswa Indonesia di Nanjing China Dilarang Keluar dari Kampus Karena Hal Ini

Michael Kovrig, seorang analis dari International Crisis Group, juga menghadapi tuduhan mata-mata dan diadili tidak lama setelah Spavor pada bulan Maret. Hingga saat ini Ia masih menunggu putusan.

Kanada mengatakan penahanan itu terkait dengan kasus Meng, yang dibantah China.

Duta Besar Kanada untuk China Dominic Barton mengatakan kepada wartawan melalui panggilan video bahwa dia kecewa dengan keputusan itu dan bahwa Spavor dan Kovrig ditahan secara sewenang-wenang.

Kedua orang Kanada itu hampir tidak dapat berkomunikasi sejak mereka pertama kali ditahan.

Kunjungan konsuler yang terbatas dihentikan karena virus corona dan baru dilanjutkan kembali pada bulan Oktober mendatang.

Baca Juga: Karyawan Google yang Memilih untuk Bekerja Dirumah Terancam Kena Pemotongan Gaji

Selain itu tidak ada seorang pun yang dapat menemui pengacara atau keluarga mereka.

Meng, sementara itu, diberikan jaminan dan tinggal di salah satu rumahnya di Vancouver sementara kasusnya melalui pengadilan.

Keluarga Spavor mengatakan dia tidak bersalah atas tuduhan terhadapnya, dan bahwa dia telah melakukan banyak hal sebagai seorang pengusaha untuk membangun hubungan yang konstruktif antara Kanada, Cina dan Korea Utara.

Putusan itu datang dengan kasus Meng yang akan berakhir pada 20 Agustus.

“Waktunya tidak dapat disangkal,” kata Katrina Yu yang berada di Beijing dikutip Kabar Besuki dari Aljazeera.

Pengamat mengatakan kemungkinan vonis dan hukuman untuk kedua warga Kanada akan melacak persidangan Meng.

"Jika kita melihat ini sebagai awal dari proses tawar-menawar politik, China (mungkin) ingin tampil kuat dalam contoh pertama," kata Associate Professor Lynette Ong dari University of Toronto dikutip Kabar Besuki dari Aljazeera.

Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Motif Politik di Balik Latihan Bersama TNI AD dan Militer AS

Pengadilan China dikendalikan oleh Partai Komunis dan memiliki tingkat hukuman hampir 100 persen dalam persidangan pidana.

Spavor memiliki 10 hari untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut, tetapi Yu mengatakan prosesnya akan panjang, tidak pasti dan tidak mungkin berhasil.

Pada hari Selasa, pengadilan Tiongkok menolak banding oleh Robert Schellenberg, seorang Kanada yang dijatuhi hukuman mati karena penyelundupan narkoba.

Dominic Barton, duta besar Kanada untuk China, mengutuk keputusan tersebut dan meminta grasi.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler