Filipina Melaporkan Kasus Pertama Covid-19 Varian Lambda, Kasus Baru Harian Tertinggi Kedua

16 Agustus 2021, 07:20 WIB
Ilustrasi Filipina Melaporkan Kasus Pertama Covid-19 Varian Lambda, Kasus Baru Harian Tertinggi Kedua /Pixabay/Tumisu/

KABAR BESUKI - Kementerian Kesehatan Filipina mengatakan pada Minggu 15 Agustus 2021. telah mendeteksi kasus pertama varian Lambda Covid-19 di negara itu, dan mengingatkan masyarakat untuk secara ketat mematuhi standar kesehatan masyarakat minimum.

Negara ini mencatat 14.749 kasus virus corona baru pada hari Minggu, peningkatan harian terbesar kedua, menjadikan total infeksi yang dikonfirmasi di negara Asia Tenggara itu menjadi 1,74 juta.

Departemen Kesehatan juga melaporkan tambahan 270 kematian, lonjakan kematian tertinggi ketiga dalam satu hari, meningkatkan jumlah kematian menjadi 30.340.

Baca Juga: 65 Orang Tewas dalam Kebakaran Hutan Aljazair, Yunani dan Italia Berjuang Melawan Kobaran Api

Organisasi Kesehatan Dunia mengklasifikasikan Lambda sebagai "varian yang diminati", yang pertama kali diidentifikasi di Peru pada bulan Desember.

Karena penelitian laboratorium menunjukkan bahwa Lambda memiliki mutasi yang melawan antibodi yang diinduksi vaksin.

Dalam sebuah makalah yang diposting pada 28 Juli menjelang peer review, para peneliti memperingatkan bahwa Lambda diberi label sebagai "varian minat" daripada "varian perhatian", orang mungkin tidak menyadari bahwa itu adalah ancaman serius yang berkelanjutan.

Baca Juga: Tanah Longsor di India Tewaskan 10 Orang dan Korban Luka Lainnya

Meskipun belum jelas apakah varian ini lebih berbahaya daripada varian Delta yang sekarang mengancam populasi di banyak negara.

Peneliti senior Kei Sato dari Universitas Tokyo percaya "Lambda dapat menjadi ancaman potensial bagi masyarakat manusia," ujar Kei.

Tetapi beberapa ahli penyakit menular mengatakan kepada Reuters bahwa variannya mungkin sedang surut.

Baca Juga: Rusia Gelar Latihan Gabungan Dekat Afghanistan, Guna Antisipasi Serangan Taliban

Dr Eric Topol, seorang profesor kedokteran molekuler dan direktur Scripps Research Translational Institute di La Jolla, California, mengatakan persentase kasus Lambda baru yang dilaporkan ke GISAID, database yang melacak varian SARS-CoV-2, telah menurun. tanda bahwa variannya memudar.

Dalam panggilan telepon baru-baru ini dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, para ahli penyakit mengatakan Lambda tampaknya tidak menyebabkan peningkatan penularan.

Dan vaksin tampaknya bertahan dengan baik untuk melawannya, kata Dr William Schaffner, seorang ahli penyakit menular di Vanderbilt University Medical. Center yang hadir dalam diskusi.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler