Korea Utara Ngaku Siap Damai dan Akhiri Perang dengan Korea Selatan, Berikut Syaratnya

26 September 2021, 18:00 WIB
Korea Utara Ngaku Siap Damai dan Akhiri Perang dengan Korea Selatan, Berikut Syaratnya (FOTO ILUSTRASI) /openclipart-vectors/pixabay : openclipart-vectors-30363

KABAR BESUKI – Negara Korea Utara mengaku bahwa pihaknya siap damai dan bakal akhiri perang dengan Korea Selatan.

Diketahui, pasca konflik 1950-1953, kedua negara hanya berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Pada akhir-akhir ini, seruan untuk mengakhiri perang dan ajakan perdamaian sering digaungkan.

Baca Juga: Empat Warga Palestina Tewas Terbunuh Serangan Militer Israel

Baru-baru ini, Korea Utara mengatakan siap mengadakan pertemuan puncak baru dengan saudara selatannya untuk menyetujui perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri Perang Korea 1950-1953.

Hal ini disampaikan Kim Yo Jong selaku adik dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Kim Yo Jong mengatakan Korea Utara siap membahas kesepakatan damai dengan Korea Selatan, selama Korea Selatan menghormati dan tidak memihak.

Baca Juga: Aktor Nicolas Cage Pernah Diusir dari Restoran Mewah Las Vegas Gara-gara Disangka Gelandangan

Kim Yo Jong menambahkan, warga kedua negara memiliki keinginan yang sama untuk perdamaian.

Namun, ada beberapa syarat yang sebaiknya harus dilakukan sebelum dilakukannya perdamaian antara kedua Negara tersebut.

"Yang perlu dihilangkan adalah sikap berbelit-belit, prasangka tidak logis, kebiasaan buruk, dan sikap bermusuhan yang membenarkan tindakan mereka sendiri sambil menyalahkan pelaksanaan hak membela diri kita yang adil. Hanya ketika prasyarat seperti itu terpenuhi, apakah mungkin untuk duduk berhadap-hadapan dan menyatakan penghentian perang yang signifikan,” tutur Kim Yo Jong, melalui sebuah pernyataan, dikutip Kabar Besuki dari Sputnik.

Baca Juga: WHO Dukung Penggunaan Regeneron untuk Covid-19 dan Desak Pengurangan Harga

Keinginan akan perdamaian di antara dua penghuni semenanjung Korea itu tampaknya kuat.

Presiden Korea Selatan saat ini Moon Jae In terpilih sebagai kepala negara pada tahun 2017, sebagian karena ia berjanji untuk meningkatkan hubungan dengan Korea Utara dan memperkuat kembali kerja sama ekonomi, serta pembukaan kembali perbatasan yang dijaga ketat.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: Sputnik

Tags

Terkini

Terpopuler