UPDATE Terbaru Kasus Nida Tangmo, Mr M Diduga Jadi Tersangka ke 6 Kasus Ini

8 April 2022, 09:00 WIB
Update Terbaru Nida Tangmo, polisi mengetahui adanya tersangka ke enam yang berada dibelakang lima tersangka lainya. /IG Instagram @melonp.official/

KABAR BESUKI - Kasus Nida “Tangmo” masih menjadi kasus yang menyita sebagian perhatian publik, karena meninggalnya aktris TV Thailand tersebut yang tidak wajar.

Nida “Tangmo” meninggal pada 24 Februari diduga usai terjatuh dari speedboat di Sungai Chao Phraya, dan jasadnya ditemukan dua hari setelah kejadian itu di daerah dekat dia jatuh.

Dalam kasus kematian Nida “Tangmo” yang saat ini masih menjadi kasus yang belum menemukan titik terang, dan beberapa minggu kemarin kasus ini hampir saja di tutup oleh pihak kepolisian. 

Berkat demonstrasi dari fans artis Thailand dan juga publik yang menuntut polisi untuk mengusut kasus ini secara menyeluruh, adil, dan transparan, dan juga melakukan otopsi ulang untuk jasad Nida “Tangmo”.

Baca Juga: Hotman Paris Terima 'Honor' 1,4 Milyar Setiap Tangani Satu Kasus, Hotman Paris: Itu Mah Kecil

Dr.Pornthip Rojanasunan adalah dokter yang bertanggung jawab untuk otopsi kedua Nida “Tangmo”, dan merupakan rekomendasi dari publik.

Dilansir Kabar Besuki dalam channel YouTube Nessie Judge, di video ini menjelaskan lebih banyak informasi terbaru dan perkembangan kasus Nida “Tangmo”.

Selama tiga hari dari tanggal 11-13 Maret, Panida, ibu dari Nida “Tangmo” setuju untuk melakukan otopsi kedua terhadap jenazah putrinya,  dan juga setuju kalau yang akan mengawal otopsi adalah Dr.Pornthip.

Selain itu, Panida juga mengirim surat ke Senat Komite Thailand bagian Hak Asasi Manusia, Hak Kebebasan, serta Perlindungan Konsumen untuk menginvestigasi pihak kepolisian yang menangani kasus putrinya, Nida “Tangmo”.

Tapi, seminggu kemudian setelah mengirim permintaan ke Senat Komite, Panida menarik permintaan tersebut, tidak cuma itu, dia juga ingin Dr. Pornthip tidak usah ikut campur dalam kasus kepolisian, cukup mereka yang bekerja dengan baik untuk memastikan keadilan bagi semua pihak.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Tomboy' Dipopulerkan oleh (G)-IDLE: Look at You Neon Mot Gamdanghae Nal

Jadi, menurut pengakuan Panida surat permohonan yang ditujukan kepada Senat Komite untuk menginvestigasi kepolisian itu dia buat bersama pengacaranya, Krishana.

Krishana sudah tidak bekerja dengannya, dia punya pengacara baru, Decha Kittiwitthayanan.

Dia merasa surat yang disampaikan sebelumnya  itu tidak merepresentasikan keinginannya dengan benar, dan dinasehati pengacara barunya untuk menarik permintaan tersebut.

Panida, selain menarik permintaanya untuk menyelidiki polisi, dia juga menolak dilakukan tes kebohongan terhadap 5 saksi yang berada di kapal bersama Tangmo pada malam itu Por, Gatick, Sand,Job, dan Robert.

Ketika senat komite melakukan investigasi, mereka menegur kepolisian Nonthaburi agar menyimpan barang bukti dengan baik termasuk speedboat yang dipakai Tangmo pada malam itu.

Ternyata speedboat tersebut diletakkan diluar ruangan tanpa pelindung apapun.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 8 April 2022: Nino Siap Bayar Pengacara Amar Berapapun Asal Reina Jatuh ke Tangan Nino

Saat pertama kali kasus Nida “Tangmo”, Robert dan Poor berjanji kepada Panida akan memberi uang kompensasi 30 juta baht atau sekitar 13 miliar, kabarnya sampai saat ini Panida masih belum menerima uang tersebut.

Akhirnya Panida menagih janji tersebut kepada Robert dan Poor dengan alasan untuk bertahan hidup, bahkan Panida ingin bertemu dengan mereka di pengadilan untuk menyepakati berapa yang akan diterima.

Lembaga yang mengawal Nida “Tangmo” meminta Department of Special Investigation (DSA), meminta kasus ini dijadikan sebagai special case, supaya Panida tidak seenaknya dalam penyelidikan kasus ini.

Special Case adalah kasus yang ditangani langsung oleh negara, jadi yang berhak memberhentikan kasus ini adalah negara.

Kalaupun Panida tidak setuju akan hal itu, DSA akan tetap mempertimbangkannya dan masih tetap bisa menjadikan special case apalagi memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan.

Dalam kesulitan kasus, kepentingan terhadap publik, dampak terhadap keamanan negara, keterlibatan kejahatan terencana dengan beberapa negara, dan keterlibatan pejabat tinggi pemerintah.

Baca Juga: Order of Play dan Link Live Streaming Perempat Final Korea Open 2022 di iNews dan SPOTV

DSA meminta waktu satu bulan untuk memutuskan kasus Nida “Tangmo” masuk dalam special case atau tidak.

Pada 17 Maret, Dr.Pornthip bersama tim forensik lainnya melakukan otopsi kedua pada jasad artis Thailand itu, dan hasil dari otopsi sudah keluar pada Kamis 31 Maret.

Untuk menjaga kerahasiaan, tim forensik hanya memberikan hasil otopsi lengkap kepada Panida, hanya beberapa poin yang diumumkan ke publik.

Poor dan Robert ditetapkan sebagai tersangka atas kelalaian, dan menambah dua dakwaan, pemberian keterangan palsu dan menghilangkan barang bukti.

Pada Sabtu 2 April, polisi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Sand, dengan tuduhan kecerobohan yang menyebabkan kematian, penangkapan Sand berdasarkan laporan dari seseorang yang membawa rekaman CCTV kalau Sand tidak berada di belakang kapal pada saat Tangmo jatuh.

Pada Senin 4 April, Job juga datang ke kepolisian, dia mengaku bahwa telah membuang beberapa bukti botoh ke sungai Chao Phraya.

Dihari yang sama Gatick juga datang ke kepolisian, ternyata kedatangannya adalah untuk mengakui kesalahannya karena telah memberikan kesaksian palsu selama penyelidikan.

Malam harinya dia bersama pengacaranya membuat Konferensi Pers dan disitu dia menjelaskan bahwa  alasan dia berbohong karena mendapatkan arahan dari orang yang mengerti hukum.

Gatick mengatakan bahwa dia tidak melihat dan sedang duduk ditempat yang jauh saat Tangmo jatuh, dan sempat mendengar teriakan tapi tidak mengira bahwa itu teriakan Tangmo, dia pun berharap ke empat orang lainnya menceritakan fakta-fakta yang terjadi.

Dakwaan sementara untuk lima orang yang berada di speedboat  bersama Tangmo malam itu adalah, Por dan Robert. Mereka didakwa atas kelalaian yang menyebabkan kematian, mengemudi tanpa lisensi, menggunakan kapal yang izinnya telah habis, memusnahkan barang bukti, dan pernyataan palsu.

Sand didakwa atas kelalaian yang menyebabkan kematian. Job didakwa atas pemusnahan barang bukti, serta Undang Undang Kelautan karena membuang barang bukti ke sungai.

Gatick didakwa atas pemberian pernyataan palsu.  Walaupun mereka sudah menjadi tersangka dan dinyatakan bersalah, tapi mereka tidak ditahan karena sudah membayar 200 baht, dan hukum ini sah menurut hukum Thailand.

Wajib melapor kepada kepolisian dengan waktu yang ditentukan, dan tidak ada upaya melarikan diri. 

Baca Juga: Order of Play dan Link Live Streaming Perempat Final Korea Open 2022 di iNews dan SPOTV

Setelah pengakuan dari Gatick, polisi mencurigai ada seseorang yang mengendalikan Por, Robert, Sand, Gatick, Job, termasuk menyuruh dan memberitahu bagaimana mereka harus berbicara kepada penyelidik, apa yang harus dikatakan apa yang tidak.

Kabarnya kepolisian telah mengantongi nama laki-laki tersebut, Mr. M diduga menjadi tersangka ke enam dalam kasus Tangmo.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: YouTube Nessie Judge

Tags

Terkini

Terpopuler