Gangnam Terkena Dampak Banjir Paling Parah yang Menerjang Seoul Korea Selatan

9 Agustus 2022, 15:36 WIB
Ilustrasi banjir: Gangnam Terkena Dampak Banjir Paling Parah yang Menerjang Seoul Korea Selatan. /Pixabay/distelAPPArath/

KABAR BESUKI - Hujan deras yang terjadi di beberapa daerah Seoul menyebabkan banjir bandang terparah di banyak bagian Seoul dan Provinsi Gyeonggi pada hari Senin, 8 Agustus 2022.

Tetapi daerah yang paling parah terkena dampak di wilayah tersebut adalah Gangnam, distrik perumahan makmur di ibu kota, dan lingkungan sekitarnya.

Banyak beredar gambar dan video orang-orang yang mengarungi air setinggi lutut di dekat Stasiun Gangnam dan mobil-mobil yang terendam di bawah air dan dibiarkan terdampar di tengah jalan di dekat Daechi-dong menjadi viral.

Distrik perumahan makmur Seoul tersebut terletak di dataran rendah dekat Sungai Han, sehingga lingkungan makmur tersebut sangat rentan terhadap banjir, ditambah rencana untuk meningkatkan drainase berjalan lambat.

Ini bukan pertama kalinya lingkungan di Seoul selatan menderita banjir bandang akibat hujan lebat. Pada bulan September 2010 dan Juli 2011, daerah tersebut juga dilanda banjir setelah hujan deras.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Thailand vs Vietnam Semifinal Piala AFF U 16 2022

Jadi mengapa lingkungan yang menjadi terkenal secara internasional setelah sukses dengan lagu hit “Gangnam Style” lebih mungkin mengalami banjir bandang dibandingkan dengan bagian lain kota?

Jauh sebelum Seoul menjadi kota metropolitan modern seperti sekarang ini, Gangnam adalah dataran berlumpur, rumah bagi beberapa desa yang jarang tersebar. Terletak rendah di dekat sungai, daerah itu rawan banjir.

Pada tahun 2022, Gangnam telah dipenuhi oleh aspal dan beton, dengan kondisi geologis yang sama: Lebih dari 75 persen tanah di Distrik Gangnam memiliki ketinggian lebih rendah dari 40 meter dan sudut kemiringan tanah 5 persen.

Meskipun sebagian besar lingkungan adalah tanah datar, daerah di sekitar Stasiun Gangnam terletak lebih rendah dibandingkan dengan distrik terdekat seperti Seocho-dong dan Yeoksam-dong, sehingga lebih mudah untuk menampung air hujan. Beberapa bagian diperkirakan memiliki ketinggian 10 meter lebih rendah dari daerah sekitarnya. Oleh karena itu, area ini disamakan dengan hangari – toples gerabah tradisional Korea.

Baca Juga: Profil Biodata Ochi Alvira Penyanyi Asal Banyuwangi yang Berduet dengan Maulana Ardianysah

Administrasi Meteorologi Korea mengatakan hujan lebat pada hari Senin melanda bagian selatan ibu kota lebih deras daripada daerah lain di kota itu.

"Antara kemarin (Senin) dan hari ini (Selasa), terjadi hujan 425,5 milimeter di Distrik Dongjak, 400,5 milimeter di Distrik Seocho dan 380 milimeter di Distrik Gangnam," kata seorang pejabat Administrasi Meteorologi Koreaseperti yang dikutip Kabar Besuki dari Korea Herald.

“Sejak banjir tahun 2012, kami terus meningkatkan langkah-langkah dan meningkatkan infrastruktur seperti membangun terowongan banjir bawah tanah. Kami dapat menahan hingga 85 milimeter hujan per jam sekarang. Dulu, kami hanya menyiapkan 45 milimeter,” kata seorang pejabat senior di Pemerintah Metropolitan Seoul.

 Baca Juga: Ramalan Shio Besok Hari Rabu 10 Agustus 2022: Tikus, Sapi, Ular, Naga, Kelinci, dan Harimau

Konstruksi untuk terowongan banjir baru di dekat Banpo selesai pada bulan Juni, tetapi infrastrukturnya saat ini tidak siap untuk hujan yang terjadi pada Senin malam yang melebihi 110 milimeter per jam.

Pada tahun 2015, pemerintah kota mengumumkan rencana untuk mengurangi masalah drainase di Gangnam dan sekitarnya senilai sekitar 1,4 triliun won ($ 1,07 miliar). Pekerjaan ini semula dijadwalkan selesai pada 2016, tetapi karena masalah anggaran dan lainnya, ia mengalami penundaan.

Tetapi bahkan dengan proyek tersebut, para ahli menunjukkan bahwa sistem drainase tidak akan mampu menahan hujan ekstrem seperti yang terlihat minggu ini. Sistem ini dirancang untuk menahan peristiwa hujan lebat yang terjadi setiap 30 tahun sekali. Curah hujan hari Senin adalah yang terberat yang tercatat dalam 115 tahun.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Korea Herald

Tags

Terkini

Terpopuler