KABAR BESUKI – Tragedi pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan yang menewaskan 149 korban jiwa (update) sedang menjadi perhatian publik.
Banyaknya korban jiwa yang berjatuhan, membuat warga Indonesia berbelasungkawa dan khawatir, takutnya ada WNI yang menjadi korban dalam perayaan malam pesta Halloween tersebut.
Untuk menjawab kekhawatiran publik, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul mengatakan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban dalam peristiwa pesta Halloween Itaewon, Korea Selatan.
“Hingga pagi ini, informasi dari kepolisian meyebutkan bahwa belum diketahui adanya WNI yang menjadi korban,” ungkap KBRI Seoul dalam keterangan tertulis pada Minggu, 30 Oktober 2022.
Untuk memastikan hal tersebut, KBRI Seoul melakukan koordinasi intens dengan berbagai pihak untuk menggali informasi tentang kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban.
Sebagaimana yang diketahui, tragedi yang terjadi di distrik Itaewon tersebut menewaskan setidaknya 146 jiwa dan ratusan mengalami luka-luka akibat tertindih karena berdesakan satu sama lain.
Dilansir dari Yonhap News, sedikitnya 50 orang yang tewas dinyatakan karena serangan jantung dan beberapa diantaranya mengalami sesak nafas akibat terhimpit dan tertindih saat berdesakan.
Beberapa saksi mata membeberkan detik-detik kejadian naas tersebut diwarnai dengan kekacauan.
Para polisi yang bertugas menjaga dan antisipasi di lokasi kejadian, disebut mengalami kesulitan mengendalikan masa yang begitu banyak.
Baca Juga: Jadwal Comeback Idol K-Pop November 2022: Ada B.I, YooA OH MY GIRL, CRAXY, Hingga CSR
Bagaimana tidak? Ratusan orang yang memadati gang sempit didekat sebuah klub malam, Itaewon terjepit dan sulit bergerak.
Banyaknya korban jiwa, membuat para petugas mendirikan kamar jenazah dadakan di sebuah gedung seberang lokasi kejadian.
Menanggapi hal ini, Presiden Yoon Suk Yeol telah mengadakan rapat darurat dan memerintahkan aksi cepat tanggap untuk mengevakuasi para korban.
Presiden Yoon Suk Yeol juga meminta tim medis dan keamanan bekerja sama agar tidak ada lagi korban tambahan di lokasi kejadian.***