Sehingga, ibunya harus dirawat selama 4 bulan dan menghabiskan 29 hari dengan mesin pendukung kehidupan.
Tak hanya nyonya Ng-Chan, kisah serupa pun terjadi pada sepasang suami istri, Natasha dan Pele Ling terinfeksi Covid-19 pada bulan Maret dan tengah mengharapkan anak pertama mereka.
Nyonya Ling, dinyatakan positif mengidap virus corona pada minggu ke-36 kehamilannya pada bulan Maret.
Ia pun kemudian melahirkan anaknya, Boas pada 26 April dan mungkin menjadi bayi pertama yang lahir di Singapura dengan antibodi Covid-19.
Ketua divisi kebidanan dan ginekologi di Rumah Sakit Wanita dan Anak KK (KKH), Associate Professor Tan Hak Koon mengemukakan, bukti ini menunjukan bayi yang baru lahir tertular Covid-19 dari ibunya tidak dipengaruhi oleh cara persalinan.
Dan juga pilihan makanan seperti ASI atau susu botol, atau jika ibu dan bayi tinggal di ruangan yang sama setelah melahirkan.
Nyonya Ng-Chan mengatakan, dia dipenuhi dengan kegembiraan dan rasa syukur atas lahirnya sang putra ke dunia.
Saya merasa lega perjalanan Covid-19 saya akhirnya berakhir sekarang," katanya.***