Network
KABAR BESUKI – Persidangan pemakzulan mantan presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump akan dimulai minggu ini.
Dilansir dari Channel News Asia, sedikit orang yang mengatakan akan mendukung Senat yang menghukum mantan presiden kontroversial itu dan melarangnya memegang jabatan federal kembali.
Dibandingkan dengan sikap awal publik pada pertama kali pemakzulannya, dukungan untuk Senat menghukum Trump lebih tinggi saat ini.
Baca Juga: BLACKPINK Pecahkan Rekor Baru di MelOn dengan Lagunya Berjudul 'Lovesick Girls'
Dalam jajak pendapat yang dilakukan Washington Post yang diterbitkan akhir januari 2020, ketika persidangan pertama berlangsung dan sebelum para senator memberikan suara, sebanyak 47% orang amerika mendesak Senat untuk mencopot Trump dari jabatannya, sedangkan 49% mengatakan tidak.
Tetapi, jajak pendapat terbaru, 56% mengatakan Trump harus dihukum dan 43% menolaknya. Jajak pendapat terbaru ini dilakuan oleh Ipsos menggunakan Knowledge Panel Ipsos.
Sementara itu, perhatian pada Capitol Hill pada pekan lalu difokuskan terhadap nasib anggota baru kongres dari Partai Republik.
Hal ini disebabkan lantaran upaya menghadapi reaksi keras karena mendukung pandangan ekstremis dan dukungan teori konspirasi QAnon di masa lalu.
Hal ini pula diikuti oleh pemberontakan anarkis yang terjadi di Gedung Kongras AS yang dituduh dihasut Trump, tampaknya telah mengurangi presepsi publik tentang partai tersebut.
