Campuran biji-bijian dan air yang digunakan untuk produksi bir dipanaskan di dalam tong, dengan setiap baskom ditahan dengan tuas yang terbuat dari tanah liat yang ditempatkan secara vertikal dalam bentuk cincin.
Arkeolog Matthew Adams dari New York University, yang mengepalai misi bersama dengan Deborah Vischak dari Universitas Princeton, mengatakan penelitian telah menunjukkan bahwa bir diproduksi dalam skala besar, dengan sekitar 22.400 liter dan dibuat dalam satu waktu.
Baca Juga: Sakit Dahsyat Hingga Wajah Pucat dan Kuku Membiru, Sheila Marcia: Sakit Sampai Punggung Belakang!
“Tempat pembuatan bir mungkin telah dibangun di tempat ini secara khusus untuk memasok ritual kerajaan yang berlangsung di dalam fasilitas pemakaman raja-raja Mesir saat itu,” jelasnya.
Ia juga menambahkan,"Bukti penggunaan bir dalam upacara pengorbanan ditemukan selama penggalian di fasilitas ini”. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru karena pernah di temukan hal serupa pada penelitian sebelumnya.
Pada tahun 2015, otoritas barang antik Israel mengumumkan bahwa fragmen tembikar yang digunakan oleh orang Mesir untuk membuat bir dan berusia 5.000 tahun ditemukan di sebuah situs bangunan di Tel Aviv..
Abydos, tempat penemuan terakhirnya digali, telah menghasilkan banyak penemuan berharga selama bertahun-tahun dan juga terkenal dengan situs kuil Seti I.
Pada tahun 2000, tim arkeolog AS mengungkap di Abydos ditemukan perahu Mesir kuno, yang berasal dari dinasti Firaun pertama sekitar 5.000 tahun yang lalu.