KABAR BESUKI - Amerika Serikat atas perintah Presiden Joe Biden meluncurkan serangan udara ke Suriah yang menargetkan fasilitas yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran pada 25 Februari 2021 waktu setempat. Serangan tersebut menewaskan sekitar 17 orang.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan serangan itu "menghancurkan banyak fasilitas di titik kontrol perbatasan yang digunakan oleh sejumlah kelompok militan yang didukung Iran."
Pentagon menjelaskan bahwa serangan itu adalah balasan atas serangan roket pada 15 Februari lalu terhadap pangkalan militer AS di Bandara Internasional Erbil di Irak Utara
Kejadian tersebut menewaskan seorang kontraktor koalisi pimpinan AS dan menyebabkan lainnya terluka, termasuk seorang anggota dinas AS.
Dua hari setelah serangan 15 Februari, sebuah pangkalan yang menampung pasukan AS di utara Baghdad menjadi sasaran serangan roket lainnya. Kejadian tersebut melukai setidaknya satu kontraktor.
Dilansir Kabar Besuki dari New York Post, pejabat tinggi keamanan Iran mengatakan bahwa dengan serangan tersebut, AS mendorong ISIS dengan menjatuhkan bom pada pejuang paramiliter di sepanjang perbatasan Irak.
"Tindakan Amerika baru ini akan memperkuat dan memperluas aktivitas teroris Daesh (Wilayah Islam) di wilayah tersebut," kata Ali Shamkhani, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, dalam kunjungannya dengan Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein.