Demo Kembali Meledak, Akibat Tentara Myanmar Dituduh Menggunakan Taktik Pertempuran Menghadapi Demonstran

- 11 Maret 2021, 18:47 WIB
ILUSTRASI Demo
ILUSTRASI Demo /Choirun Nissa/,*/PIXABAY

KABAR BESUKI - Pengunjuk rasa turun ke beberapa jalan di Myanmar pada hari Kamis 11 Maret 2021, menentang tindakan keras yang semakin brutal oleh pasukan keamanan dalam melawan demonstran.

Lebih dari 60 pengunjuk rasa telah tewas dan sekitar 2.000 orang telah ditahan oleh pasukan keamanan sejak kudeta 1 Februari terhadap pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Dilansir dari Reuters, seorang saksi mata mengatakan ada juga unjuk rasa kecil di daerah Sanchaung di Yangon, sebuah distrik di mana pasukan keamanan minggu ini menembakkan senjata dan menggunakan granat kejut saat mereka memeriksa rumah untuk memburu pengunjuk rasa.

Baca Juga: Level Siaga! Sudah Terjadi Dua Kali, Erupsi Gunung Sinabung Terpantau Setinggi 700 Meter

Baca Juga: Jutaan Situs Web Mati Total Setelah Kebakaran di Perusahaan Layanan Cloud Prancis

Orang-orang yang bermalam menentang adanya jam malam, dan mengadakan beberapa acara nyala lilin lagi di beberapa bagian Yangon dan juga di Myingyan, barat daya kota kedua Mandalay.

Dewan Keamanan PBB pada Rabu mengutuk kekerasan terhadap pengunjuk rasa dan mendesak tentara untuk menahan diri.

Amnesty International menuduh tentara menggunakan kekuatan mematikan terhadap pengunjuk rasa, pihaknya mengatakan banyak pembunuhan yang didokumentasikan sama dengan eksekusi di luar hukum.

Joanne Mariner, Direktur Respon Krisis di Amnesty International mengatakan,“Ini bukanlah tindakan kewalahan, petugas individu membuat keputusan yang buruk”.  Sementara itu seorang juru bicara junta menolak memberikan komentar terkait hal ini.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah