Investor di Korea Berlomba Membeli Emas di Tengah Kegelisahan Tentang Suku Bunga yang Merosot

- 16 Maret 2021, 19:47 WIB
Ilustrasi Emas
Ilustrasi Emas /pixabay

KABAR BESUKI - Investor ritel di Korea berlomba menimbun emas, karena kekhawatiran terhadap meningkatnya prospek kenaikan suku bunga yang memicu volatilitas di pasar saham lokal.

Menurut industri perbankan nasional, bank KB Kookmin, Shinhan dan Woori yang saat memiliki produk rekening bank emas, telah menjual 10.036 kilogram emas yang terakumulasi hingga 9 Maret. Diketahui bahwa suku bunga naik 11,4 persen dari akhir Desember tahun lalu.

Diketahui bahwa minat investor terhadap emas telah melonjak selama beberapa minggu terakhir. Pengamat pasar saham mengaitkan hal ini dengan meningkatnya kegelisahan atas potensi kenaikan suku bunga.

Baca Juga: Menurut Penelitian, Melunasi Hutang dapat Meningkatkan Kemampuan Otak, Begini Penjelasannya

Investor mewaspadai ketidakstabilan pasar yang dipicu oleh kenaikan suku bunga setelah pembelian massal saham lokal karena banyaknya hutang, dan juga sudah lebih dari setahun suku bunga menjadi rendah sejak pandemi Covid-19.

Tolok ukur Indeks harga saham gabungan Korea, telah menunjukkan tanda-tanda memasuki periode penyesuaian bulan ini dan investor mulai mencari aset yang lebih aman daripada saham atau sumber investasi berisiko lainnya.

Baca Juga: Sambut Antusias Turnamen Piala Menpora 2021, Bhayangkara Solo FC Beranikan diri Pasang Target Juara

Harga rendah juga disebut-sebut sebagai alasan utama di balik ledakan investasi emas baru-baru ini. Emas diperdagangkan dengan harga sekitar 63.000 won atau sekitar 800 ribu rupiah per gram di pasar lokal pada hari Selasa, 16 Maret 2021.

Pada pertengahan Agustus tahun lalu, harga emas mencapai puncaknya di kisaran 79.000 won atau sekitar 1 juta rupiah per gram, namun hingga saat ini terus merosot di tengah rendahnya suku bunga yang memicu hiruk pikuk investasi saham di Korea.

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Korea Times


Tags

Terkini

x