KABAR BESUKI – Sekelompok polisi Myanmar diketahui berhasil lari dan menceritakan pelarian mereka ke India setelah menentang perintah tentara Myanmar untuk menembak orang-orang yang menentang kudeta.
Saat berbicara mereka memberikan hormat tiga jari yang berarti simbol perlawanan dari mereka terhadap penguasa militer Myanmar.
"Kami tidak bisa menyakiti warga Myanmar, itulah mengapa kami datang ke Mizoram," kata salah satu polisi, yang berasal dari kota Tedim di barat laut. Mizoram adalah sebuah negara bagian di timur laut India, dan berbatasan dengan Bangladesh dan Myanmar.
Baca Juga: Kapolda Metro Sebut Program KTJ Ampuh Mencegah dan Memutus Penyebaran Covid-19, Seperti Apa Itu?
Setelah kudeta tentara muncul polisi Myanmar diperintahkan untuk menembak semua orang yang tidak berpihak pada tentara, bahkan keluarga mereka sendiri.
Penduduk desa India di Mizoram telah memberikan perlindungan kepada 34 anggota polisi yang menyeberang ke India selama 2 minggu terakhir.
Saat diwawancarai oleh jurnalis, anggota polisi ini mengatakan kepada pihak jurnalis foto AP agar merahasiakan nama mereka. Mereka khawatir dari pihak tentara akan balas dendam terhadap anggota keluarga yang masih berada di Myanmar. Mereka juga mengatakan berada di bawah komando tentara Myanmar.
“Kami semua adalah polisi yang bekerja di bawah pemerintah Myanmar. Kami meninggalkan keluarga kami dan tidak tahu bagaimana kondisi mereka, tetapi mereka akan menghadapi masalah dari tentara. Kami tidak bisa menghubungi orang tua kami karena masalah telekomunikasi. Kami datang ke Mizoram untuk berlindung, kami akan mati jika kembali ke sana, ungkap salah satu anggota polisi. Dikutip Kabar Besuki dari Channel News Asia.