KABAR BESUKI - Lebih dari 30 warga sipil dan petugas polisi terluka dalam protes di Bangkok, kata sebuah pusat medis darurat pada Minggu, 21 Maret 2021. Hal itu disebabkan karena polisi menggunakan meriam air, gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan demonstrasi pada malam sebelumnya.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan petugas polisi dengan perlengkapan anti huru hara memukul dan menginjak pendemo, sementara yang lain melarikan diri untuk berlindung dari gas air mata.
Pusat Medis Erawan mengatakan bahwa setidaknya 13 polisi dan 20 pendemo lainnya terluka akibat kejadian tersebut.
Baca Juga: Akhirnya Mereda! Erupsi Gunung Api Fagradals di Islandia Setelah Letusan Pertamanya dalam 900 Tahun
Polisi mengatakan pada hari Minggu bahwa tindakan mereka sesuai dengan standar internasional, dan bahwa 20 pengunjuk rasa ditangkap karena melanggar undang-undang pertemuan publik dan menghina monarki.
"Kekerasan berasal dari pihak pengunjuk rasa dan polisi harus membela hukum dan melindungi harta nasional," kata wakil kepala polisi Bangkok, Piya Tavichai, kepada wartawan.
Sementara itu, para pengunjuk rasa tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar, karena sebagian besar pemimpin mereka telah ditangkap. Potret raja dirusak pada protes Sabtu malam, yang melibatkan lebih dari 1.000 orang.
Baca Juga: Lirik Lagu Coldplay 'Up and Up', Fixing up a Car to Drive In it Again
Protes yang berlangsung sejak 28 Februari tersebut, juga menyebabkan sejumlah pengunjuk rasa dan petugas polisi terluka.