12 Jaksa Agung Amerika Serikat Melayangkan Surat untuk Facebook dan Twitter Terkait Anti-Vaxxers

- 25 Maret 2021, 07:51 WIB
Iklan media sosial
Iklan media sosial /Pixabay.com/Pixelkult

KABAR BESUKI – Sebanyak 12 Jaksa Agung negara bagian AS menuduh Facebook Inc dan Twitter Inc terlalu longgar untuk menghentikan orang atau kelompok menggunakan platform mereka untuk menyebarkan informasi palsu bahwa vaksin virus corona tidak aman.

Dalam sebuah surat kepada Kepala Eksekutif Facebook Mark Zuckerberg dan CEO Twitter Jack Dorsey, jaksa agung Partai Demokrat mengatakan "anti-vaxxers" (orang anti-vaksin) yang tidak memiliki keahlian medis dan sering dimotivasi oleh keuntungan finansial telah menggunakan platform tersebut untuk mengecilkan resiko bahaya COVID-19 dan membesarkan resiko vaksinasi.

Dikutip dari Reuters, Amerika Serikat meminta kedua perusahaan untuk menegakkan pedoman komunitas mereka sendiri dengan menghapus atau menandai kesalahan informasi vaksin pada Rabu 24 Maret 2021.

Baca Juga: Bikin Iri Sejuta Umat, Anya Geraldine Ternyata Mendapat Ucapan dari Boygroup Wayv

Surat itu mengatakan “anti-vaxxers” mengontrol 65 persen konten anti-vaksin publik di Facebook, Instagram dan Twitter, dan memiliki lebih dari 59 juta pengikut di platform tersebut dan YouTube Google.

Ia juga mengatakan beberapa misinformasi menargetkan ras orang kulit hitam dan komunitas kulit berwarna lainnya di mana tingkat vaksinasi tertinggal.

“Mengingat ketergantungan anti-vaxxers pada platform Anda, Anda diposisikan secara unik untuk mencegah penyebaran informasi yang salah tentang vaksin virus corona yang menimbulkan ancaman langsung terhadap kesehatan dan keselamatan jutaan orang Amerika di negara bagian kami dan itu akan memperpanjang jalan kami menuju pemulihan,” isi yang tercantum pada surat.

Juru bicara Facebook Dani Lever mengatakan perusahaan telah menghilangkan jutaan informasi COVID-19 dan kesalahan informasi vaksin, dan mencoba untuk memerangi "keraguan vaksin" dengan secara teratur mengarahkan pengguna ke informasi yang dapat diandalkan dari otoritas kesehatan.

Baca Juga: Jangan Malu untuk Terus Belajar Berbisnis dan Terjun Sebagai Petani! Ini yang Harus Anda Lakukan

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

x