Akibat Bela Uighur, Produk Nike Dibakar Pelanggan di China, Nike: Kami Prihatin dengan Kerja Paksa di Uyghur

- 26 Maret 2021, 12:09 WIB
Foto protes muslim Uyghur atas kerja paksa,
Foto protes muslim Uyghur atas kerja paksa, /DW

KABAR BESUKI – Warga China melakukan seruan boikot terhadap merek internasional seperti H&M dan Nike. Setelah kedua produk itu mengambil sikap untuk tidak menggunakan kapas dari Xinjiang, akibat terjadinya kekerasan Muslim Uighur di wilayah tersebut.

Sejak Rabu, ada reaksi di media sosial terhadap merek-merek tersebut atas pernyataan mereka yang menyatakan keprihatinan atas kerja paksa di Xinjiang.

Beberapa pengguna di Weibo (platform di China yang mirip dengan Twitter) membagikan video mereka membakar sepatu Nike. Mereka menyebut masalah itu merupakan bentuk dari kebanggaan nasional.

Baca Juga: Terserang Covid-19 Pelatih Timnas Shin Tae Yong Dikabarkan Masuk Ruangan HCU

Hal itu juga dipicu setelah Inggris pada awal pekan ini mengumumkan sanksi terhadap empat pejabat China atas dugaan kekejaman yang dilakukan terhadap Muslim Uighur, dengan tindakan terkoordinasi dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Beijing segera membalas dengan sanksi pembalasan terhadap mereka. Kanada juga menyatakan keprihatinannya atas ‘pelanggaran HAM skala industri’ di wilayah tersebut.

Sementara reaksi keras terhadap brand itu meledak tiba-tiba minggu ini.

Baca Juga: Marah Karena Suara Azan Saat Subuh Ganggu Tidurnya, Pemuda Yaman Tikam Muazzin Hingga Tewas

“Kami prihatin dengan laporan kerja paksa dan terkait dengan Daerah Otonomi Uighur Xinjiang (XUAR). Nike tidak mengambil produk dari XUAR dan kami telah mengkonfirmasi dengan pemasok kontrak kami bahwa mereka tidak menggunakan tekstil atau benang pintal dari wilayah tersebut,” kata Nika dalam pernyataannya.

Tidak cukup perhatian dari Nike dan H&M, Ryohin Keikaku Co., operator merek Muji Jepang pun turut mengatakan rasa prihatinnya tentang laporan kerja paksa di wilayah Xinjiang.

Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah melakukan audit terhadap pabrik di wilayah yang memasok barang-barangnya, dengan mengatakan mereka menemukan masalah yang signifikan.

Baca Juga: Catat 100.158 Kasus Positif Baru dan 2.777 Kematian dalam Satu Hari, Brazil Catatkan Rekor Kasus Baru Covid-19

Perusahaan mengatakan sedang bekerja untuk memastikan kepatuhan dengan undang-undang dan peraturan Uni Eropa dan AS tentang hak asasi manusia di Xinjiang.

Pernyataan tersebut tidak diterima dengan baik di China. Aktor populer Tiongkok Wang Yibo mengumumkan dalam sebuah pernyataan di Weibo pada hari Kamis, mengenai pemutusan kontraknya dengan Nike atas pernyataan mereka tentang Xinjiang.

Baca Juga: Terserang Covid-19 Pelatih Timnas Shin Tae Yong Dikabarkan Masuk Ruangan HCU

Sedangkan pada hari Rabu, juru bicara kementerian luar negeri China, Hua Chunying mengatakan, “Xinjiang adalah tempat yang menikmati stabilitas sosial, perkembangan ekonomi, persatuan etnis, dan kerukunan beragam. Penduduk Xinjiang dari semua kelompok etnis termasuk Uyghur, hidup damai dan bahagia, dan menikmati lebih banyak hak dan martabat daripada sebelumnya.”

“Uni Eropa menjatuhkan sanksi pada individu dan entitas China yang relevan dengan dalih apa yang disebut masalah hak asasi manusia di Xinjiang atas dasar kebohongan dan disinformasi,” imbuhnya.***

Sumber: Weibo, Nike

Editor: Surya Eka Aditama


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah