Uni Eropa Mulai Gusar Karena Belum Mendapatkan Pasokan Vaksin AstraZeneca

- 26 Maret 2021, 17:51 WIB
Botol vaksin COVID-19 Oxford/AstraZeneca. ANTARA/REUTERS/Yves Herman/aa. (REUTERS/YVES HERMAN)
Botol vaksin COVID-19 Oxford/AstraZeneca. ANTARA/REUTERS/Yves Herman/aa. (REUTERS/YVES HERMAN) //Prasetyo Pramono/

KABAR BESUKI - Para pemimpin Uni Eropa (UE) menyuarakan kekecewaan atas kekurangan besar-besaran dalam kontrak pengiriman vaksin AstraZeneca COVID-19, ketika gelombang infeksi ketiga melonjak di seluruh Eropa, Kamis 25 Maret 2021.

Dengan program inokulasi yang berjalan jauh di belakang Inggris dan Amerika Serikat, eksekutif blok tersebut memperingatkan bahwa ekspor vaksin oleh perusahaan Inggris-Swedia akan diblokir sampai mereka memberikan suntikan yang dijanjikan kepada UE.

“Kami harus dan ingin menjelaskan kepada warga Eropa kami bahwa mereka mendapatkan bagian yang adil,” Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada konferensi pers setelah pertemuan video-konferensi para pemimpin Uni Eropa.

Baca Juga: Mengejutkan! K-Drama SBS 'Joseon Exorcist' Resmi Dibatalkan Setelah Terjadi Kontroversi

“Perusahaan harus mengejar ketinggalan, harus menghormati kontrak yang dimilikinya dengan negara-negara anggota Eropa, sebelum dapat terlibat lagi dalam mengekspor vaksin,” katanya.

Dari 300 juta dosis yang akan dikirim ke negara-negara UE pada akhir Juni, Astrazeneca hanya menargetkan 100 juta.

Itu telah berkontribusi pada awal yang gagap untuk peluncuran vaksinasi. Pada 23 Maret, Inggris telah memberikan hampir 46 suntikan vaksin untuk setiap 100 orang, dibandingkan dengan di bawah 14 per 100 di blok 27-negara yang ditinggalkannya tahun lalu, menurut angka yang dikumpulkan oleh situs web Our World In Data.

Baca Juga: Diduga Menelantarkan Anak, Bambang Pamungkas Digugat Seorang Wanita

Minggu ini, Komisi Eropa mengumumkan rencana untuk memperketat pengawasan ekspor vaksin.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: reuters


Tags

Terkini

x