Kontroversi Ilmuwan yang Berhasil Membuat Embrio Monyet-Manusia Memicu Perdebatan Etis, Manusiawi Kah?

- 17 April 2021, 11:11 WIB
Ilustrasi monyet ekor panjang
Ilustrasi monyet ekor panjang /Rianti S/pexels.com/ Yan Krukov

KABAR BESUKI - Sebuah eksperimen kontroversial yang dilakukan oleh ilmuwan dari Salk Institute di California, AS dan Kunming University of Science and Technology di China telah menuai beragam perdebatan secara etis.

Para peneliti memproduksi embrio kera yang dibuat di dalam laboratorium, namun embrio tersebut juga mengandung sel manusia, sehingga memicu perdebatan etis jika sel tersebut akan 'membuka kotak pandora'.

Embrio ini disebut dengan chimera, yaitu organisme yang selnya berasal dari dua spesies atau lebih. Dalam hal ini, dua spesies yang digabung dalam eksperimen ini adalah monyet ekor panjang dan manusia, yang mampu bertahan hidup dan bahkan berkembang biak.

Baca Juga: Sebanyak 53 Persen Warga DKI Jakarta Tidak Puas dengan Kinerja Anies Baswedan Sebagai Gubernur, Menurut Survei

Baca Juga: Viral Video Perawat Mengalami Kekerasan di Rumah Sakit oleh Keluarga Pasien Hingga Membuat Geram Netizen

Baca Juga: Bukan Terinfeksi Virus!! Positif Covid-19 Karena Hanya Kekurangan Vitamin C, Ternyata Ini Faktanya

Tujuannya adalah untuk lebih memahami tentang bagaimana sel berkembang dan berkomunikasi satu sama lain, seperti dilansir Kabar Besuki dari The Guardian.

Profesor Juan Carlos Izpisua Belmonte, yang memimpin penelitian ini mengatakan jika eksperimen ini bisa sangat berguna untuk memajukan penelitian biomedis dalam tahap awal kehidupan, hingga tahap kehidupan baru.

Ini bukan pertama kalinya Belmonte menciptakan hibrida seperti ini. Di tahun 2017, ia dan timnya telah memproduksi embrio babi dan embrio domba yang mengandung sel manusia. 

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Guardian


Tags

Terkini

x