"Kami semua beradaptasi dan merespons dengan cara kami sendiri, dan Apple ingin terus berperan dalam membantu individu dan komunitas agar muncul lebih kuat. Namun upaya global ini untuk melindungi yang paling rentan, mempelajari virus ini, dan merawat sakit membutuhkan semua perawatan kami, dan semua partisipasi kami, "kata CEO Apple Tim Cook dalam sebuah pernyataan.
Perusahaan sejak itu terpaksa menerapkan penutupan sementara di negara bagian lain juga. Pada Desember 2020, perusahaan menutup semua toko ritel yang berbasis di California ketika kasus COVID melonjak di negara bagian itu.
"Kami mengambil langkah ini dengan sangat hati-hati karena kami memantau situasi dengan cermat dan kami berharap tim dan pelanggan kami kembali secepat mungkin," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Baru dibuka kembali semua toko di Amerika Serikat bulan lalu
Hampir setahun setelah Apple pertama kali menutup lokasi batu bata dan mortirnya di tengah COVID, portofolio lengkap perusahaan yang terdiri dari 270 toko AS telah dibuka kembali pada tanggal 1, 9 hingga 5 Maret, Mac pertama kali dilaporkan.
Namun, di luar negeri, beberapa toko ritel perusahaan kembali tutup. 9 hingga 5 Mac melaporkan bahwa, pada 2 April, Apple menutup semua tokonya di Prancis setelah penguncian nasional ketiga negara itu berlaku.***