Ini membuat negara berpenduduk hampir 1,4 miliar orang itu, jadi negara dengan kasus tertinggi kedua setelah Amerika Serikat (AS).
Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India, K Srinath Reddy mengatakan, meskipun ada peringatan dan saran bahwa tindakan pencegahan diperlukan, pihak berwenang tidak siap menghadapi besarnya lonjakan tersebut.
Sejumlah negara dunia termasuk Amerika Serikat menyatakan keprihatinan atas meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di India.
Juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat berupaya mempercepat penyaluran bantuan untuk membantu pemerintah India dalam mengatasi lonjakan kasus Covid-19.
Korban meninggal bisa mencapai 2.624 orang dalam sehari. Diprediksi di Ibu Kota Delhi saja bisa ada satu orang meninggal karena COVID-19 setiap lima menit.
Begitu banyaknya mayat yang bergelimpangan di India sampai-sampai layanan penguburan dan kremasi kewalahan.
Jitender Singh Shunty dari organisasi nirlaba medis Shaheed Bhagat Singh Sewa Dal mengatakan pada hari itu ada 60 jenazah yang dibakar di lapangan.
Jenazah yang dibakar mulai dari pasangan baru menikah, anak-anak 15 tahun, bahkan sampai balita.
"Tidak ada satupun orang di Delhi yang pernah menyaksikan hal ini," komentar Singh sambil meneteskan air mata.