Menentukan kasus tersebut, kata dia, akan sulit karena miokarditis, suatu kondisi yang sering hilang tanpa komplikasi, bisa disebabkan oleh berbagai virus dan kasus serupa dilaporkan pada tahun-tahun sebelumnya.
Pfizer mengatakan bahwa pihaknya secara rutin menghubungi Kementerian Kesehatan Israel untuk meninjau data tentang vaksinnya.
"Penting sekiranya untuk terus mengetahui pengamatan Israel terhadap miokarditis yang terjadi terutama pada populasi pria muda yang menerima vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19,” kata perusahaan.
Menurut perusahaan Pfizer, kejadian tersebut memerlukan waktu untuk terus diteliti dan ditinjau.
"Kejadian buruk ditinjau secara teratur dan menyeluruh dan kami belum mengamati tingkat yang lebih tinggi dari miokarditis daripada yang diharapkan pada populasi umum. Hubungan kausal dengan vaksin belum ditetapkan," lanjut perusahaan itu.
Baca Juga: Orang yang Rutin Minum Kopi Disebut-sebut Bisa Menurunkan Risiko Terkena Kanker Ini? Simak Ulasannya
Pfizer juga telah mengklaim, bahwa tidak ada bukti saat ini yang menyimpulkan bahwa miokarditis adalah risiko yang terkait dengan penggunaan vaksin Pfizer / BNT COVID-19.
Israel telah menjadi pemimpin dunia dalam peluncuran vaksinasi, dengan hampir 60 persen dari 9,3 juta populasinya telah menerima vaksin Pfizer.
Basis data nasionalnya telah menunjukkan vaksin itu sangat efektif dalam mencegah gejala dan penyakit parah yang terkait dengan COVID-19.