Ikut Mendesak Israel Hentikan Konflik dengan Palestina, Rusia Diketahui Punya Senjata 'Nuklir Hari Kiamat'

- 15 Mei 2021, 13:45 WIB
Ilmuwan Rusia dan Presiden Vladimir Putin mengajukan keberatan pada Kamis setelah konferensi vaksin tahunan menyebut virus korona Moderna sebagai yang terbaik di dunia
Ilmuwan Rusia dan Presiden Vladimir Putin mengajukan keberatan pada Kamis setelah konferensi vaksin tahunan menyebut virus korona Moderna sebagai yang terbaik di dunia //themoscowtimes

KABAR BESUKI - Setelah Israel kembali berperang dengan Palestina, Presiden Rusia Vladimir Putin juga angkat bicara dan menyerukan untuk segera mengakhiri konflik dan aksi saling menyerang ini.

Setelah dilakukan penelusuran lebih jauh, ternyata Rusia diketahui memiliki senjata yang bahkan dijuluki sebagai ‘Nuklir Hari Kiamat’.

Menurut laporan yang berasal kantor berita TASS, jauh sebelum pecahnya konflik Israel-Palestina, senjata ‘Hari Kiamat’ Rusia mengejutkan masyarakat internasional.

Betapa tidak, senjata apokaliptik berupa drone air alias torpedo raksasa ini memiliki daya ledak nuklir yang kemampuannya mencapai hingga dua megaton.

Maka dari itulah, tidak heran jika senjata pemusnah yang mematikan ini disebut-sebut sebagai senjata apokaliptik.

Realisasi senjata nuklir dan sejumlah proyek senjata strategis Rusia lainnya dibahas Presiden Valdimir Putin pada konferensi pers tahunan, Desember 2020.

Pada kesempatan kali ini, salah satu hal yang dibahas berkaitan dengan senjata bernama Poseideon.

Seperti diketahui, nama Poseidon sendiri diambil dari nama dewa dalam mitologi yunani yang digambarkan sebagai sosok penguasa air, seperti di laut, sungai, danau, dll.

Presiden Putin mencontohkan, proses pembuatan Poseidon sudah memasuki tahap akhir dan berjalan dengan sangat baik selama ini.

Kemampuan senjata nuklir apokaliptik ini juga bukan lelucon. Bayangkan, senjata ini memiliki jangkauan hingga 10.000 kilometer, yang memungkinkannya untuk mempengaruhi luasnya lautan di dunia.

Sebagai perbandingan, jika Poseidon diluncurkan dari Laut Barents atau Kutub Utara, maka nuklir berbentuk torpedo ini mampu menyeberang ke Atlantik Utara.

Kemudian, saat meledak, hulu ledak Poseidon mampu menciptakan guncangan dan gelombang tsunami yang tingginya bisa mencapai puluhan meter.

Menyikapi keberadaan senjata mematikan tersebut, dunia, termasuk Amerika Serikat (AS), telah mengirimkan utusan khusus untuk mengawasi senjata tersebut sejak pertengahan tahun 2020.

Hingga Amerika Serikat menyimpulkan dan mengutuk tindakan Rusia untuk segera menghentikan pengembangan senjata Poseidon.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: TASS


Tags

Terkini

x