Network
"Jadi kita lihat itu, kekerasan di Israel itu harus kita lihat sebagai penghinaan terhadap humanity gitu. Jadi ini bukan soal agama, tapi ini agresi yang dilakukan oleh sebuah negara yang merasa adikuasa kendati kecil tapi di-backup oleh negara-negara besar, kan?," kata dia.
Bahkan, Rocky menyebutkan ada motif bisnis perdagangan senjata di balik konflik Israel dan Palestina sehingga membuat banyak negara seolah bungkam terhadap masalah tersebut.
"Jadi di belakang konflik Palestina ada perdagangan senjata yang dasarnya adalah adu kapitalis, siapa yang punya uang dia bisa punya senjata," ujar pria kelahiran Manado, 20 Januari 1959 itu.
Baca Juga: Jika Jadi Presiden Rocky Gerung Berencana Akan Ubah Nama Indonesia Menjadi 'NKAS'
Lebih lanjut, Rocky Gerung juga mengatakan bahwa sesungguhnya sebagian warga Israel justru mengutuk tindakan dan ambisi pemerintahnya sendiri yang dinilai membahayakan bagi perdamaian internasional.
Rocky juga berharap agar konflik Israel dan Palestina yang masih terus berlangsung tidak berdampak buruk terhadap masyarakat Indonesia yang saat ini merindukan adanya keadilan sosial dalam beberapa tahun terakhir.
"Keadaan ini yang saya khawatirkan masuk ke dalam masyarakat Indonesia yang memang sedang peka-pekanya soal keadilan. Jadi kalau api itu menyambar ke Indonesia, itu bukan karena agama tapi karena ketidakadilan sosial terutama di bidang ekonomi," tuturnya.***
