"Kami akan melanjutkan selama diperlukan untuk memulihkan ketenangan bagi semua warga Israel," Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Benjamin juga menegaskan bahwa konflik yang sedang terjadi dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak.
Baca Juga: Dukung Umat Islam, Cristiano Ronaldo Menolak Salaman dengan Presiden Israel? Ini Faktanya
"Satu hal lagi, Saya yakin bahwa semua musuh kita di sekitar kita melihat harga yang kita tanggung atas agresi terhadap kita dan saya yakin mereka akan menyerap pelajaran itu," tambahnya.
Hamas mulai menembakkan roket delapan hari lalu sebagai pembalasan atas apa yang dikatakannya sebagai pelanggaran hak Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem selama bulan suci Ramadhan.
Permusuhan saat ini adalah yang paling serius antara kelompok militan dan Israel dalam beberapa tahun, dan menyimpang dari konflik Gaza sebelumnya telah membantu memicu kekerasan di kota-kota Israel antara orang Yahudi dan Arab.
Dilansir Kabar Besuki dari Reuters, pejabat medis Gaza mengatakan 215 warga Palestina telah tewas, termasuk 61 anak-anak dan 36 wanita, dan lebih dari 1.400 luka-luka.
Otoritas Israel mengatakan 12 orang telah tewas di Israel, termasuk dua anak.
Menurut data Badan Kemanusiaan PBB, hampir 450 bangunan di Jalur Gaza hancur atau rusak parah, termasuk enam rumah sakit dan sembilan pusat kesehatan perawatan primer.