Network
KABAR BESUKI - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengurangi ketegangan dalam konflik Gaza dengan gencatan senjata.
Netanyahu mengatakan, sebelumnya dia dapat menetapkan kerangka waktu untuk mengakhiri sepuluh hari permusuhan karena militer Israel menggempur kantong Palestina dengan serangan udara dan militan Hamas yang berkuasa di Gaza melancarkan serangan roket lintas batas baru.
Akan tetapi, seorang petugas keamanan Mesir mengatakan kedua belah pihak telah menyetujui gencatan senjata setelah adanya bantuan dari mediator, meski secara rinci masih dalam perundingan secara rahasia di tengah resistensi publik sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Reuters.
Baca Juga: Israel Geram dan akan Menyerang Negara yang Mendukung Palestina, Malaysia Jadi Target Baru
Pejabat medis Palestina mengatakan, sebanyak 223 orang telah tewas dalam pemboman udara yang menghancurkan jalan, bangunan dan infrastruktur lainnya sehingga situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk sejak pertempuran dimulai pada Senin, 10 Mei 2021 lalu.
Sementara itu, otoritas Israel menyebutkan sebanyak dua belas orang korban dari pihaknya dinyatakan tewas akibat serangan roket yang telah menyebabkan kepanikan dan membuat orang-orang bergegas ke tempat penampungan.
Upaya diplomatik yang dilakukan oleh Amerika Serikat untuk mengamankan gencatan senjata telah meningkat, namun hingga kini masih belum membuahkan hasil.
Baca Juga: Rumah Viral Banyuwangi yang Dijual untuk Donasi ke Palestina Akhirnya Laku Senilai Rp600 Juta
Netanahu memuji dukungan dari Amerika Serikat yang merupakan sekutu utama Israel terkait hak membela diri dalam melawan serangan roket dari Gaza.
