KABAR BESUKI - Juru bicara Kepolisian Israel Micky Rosenfeld mengatakan kepada kantor berita AFP, warga Palestina melemparkan batu ke arah petugas dan Israel sedang melakukan upaya untuk memadamkan 'huru hara' untuk menangani situasi tersebut.
Sebelumnya, Hamas dan Palestina mulai memberlakukan gencatan senjata, mengakhiri 11 hari pertempuran, kedua belah pihak menewaskan lebih dari 250 orang, sebagian besar di Gaza.
Warga Palestina membanjiri jalan-jalan Gaza segera setelah gencatan senjata dimulai, sementara Hamas memperingatkan mereka untuk tetap waspada.
Bentrokan itu terjadi tak lama setelah Israel dan kelompok-kelompok di Jalur Gaza, termasuk Hamas, menyetujui gencatan senjata setelah saling bertikai selama sebelas hari, menewaskan ratusan warga.
Hamas mengatakan salah satu syarat gencatan senjata adalah jaminan keamanan di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa.
Begitu gencatan senjata tercapai, Hamas dan sejumlah milisi di Jalur Gaza juga mengatakan mereka dalam keadaan siaga tinggi jika sewaktu-waktu Israel melancarkan serangan.
Mereka juga mendesak Israel untuk berhenti melakukan tindakan kekerasan terhadap warga Palestina di Yerusalem.
"Memang benar pertempuran berakhir, tapi Netanyahu dan seluruh dunia harus mengetahui bahwa kami masih siaga dan kami akan terus meningkatkan kemampuan untuk melawan," kata anggota Biro Politik Hamas, Ezzat El-Reshiq, dilansir Kabar Besuki dari Reuters.
Pertempuran juga terjadi di Betlehem saat ini, gas air mata ditembakkan oleh Zionis yang terkutuk bahkan mereka juga menembak orang awam.***